Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Arab Saudi dan Rusia Sepakat Bekerja Sama Menatap Angkasa

18 Oktober 2019   13:51 Diperbarui: 18 Oktober 2019   13:54 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Novomet adalah perusahaan besar Rusia yang menjadi pemimpin di bidang layanan dan pembuatan pompa bawah laut listrik.

***

Perjanjian bersejarah antara Arab Saudi dan Rusia itu diperkirakan akan mempengaruhi situasi geopolitik global, khususnya di kawasan Timur Tengah. Namun, ada satu hal yang menarik dari kesepakatan tersebut, yaitu kerja sama di bidang ruang angkasa.

Kesepakatan di tahun 2019 ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan sebelumnya di tahun 2017. Waktu itu Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz Al Saud mengunjungi Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) di Moskow tentang kerja sama di bidang ruang angkasa.

Setahun kemudian, Badan Antariksa Arab Saudi dibentuk, tepatnya pada 27 Desember 2018. Badan tersebut dibentuk berdasarkan dekrit Kerajaan Arab Saudi. Beberapa waktu setelah pembentukan badan tersebut, tim Roscosmos melakukan kunjungan balasan ke Riyadh.

Pangeran Sultan ditetapkan sebagai Chairman badan tersebut. Pengangkatan Pangeran Sultan bukan semata karena ia anggota keluarga Kerajaan. Selain menjadi pilot Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi dengan lebih dari 5.000 jam terbang, Pangeran Sultan juga merupakan astronot Arab Saudi dan Muslim pertama yang pernah menjelajah angkasa.

Di tahun 1985 silam, Pangeran Sultan turut serta dalam misi antariksa Discovery. Waktu itu ia masih berusia 28 tahun dan merupakan anggota misi termuda. Misi selama tujuh hari tersebut merupakan misi peluncuran tiga satelit bagi Organisasi Komunikasi Satelit Arab dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Misi tersebut juga punya sebutan lain yaitu misi STS-51-G. Tulisan lebih lanjut tentang misi Pangeran Sultan silakan dibaca di laman ArabNews.

Kembali ke kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia, di awal tahun 2019 lalu, Arab Saudi dikabarkan melakukan pembicaraan dengan NASA dan Badan Antariksa Perancis CNES. Ini memperkuat dugaan bahwa Arab Saudi bakal serius dalam bidang ruang angkasa.

Dalam kesepakatan di bulan Oktober tahun 2019 ini, kedua negara tersebut menyepakati adanya pelatihan dan pengiriman astronot pertama dari Arab Saudi ke Stasiun Ruang Angksa Internasional (ISS).

Sebagai informasi, Rusia telah melatih astronot pertama dari Uni Emirat Arab, Hazza Al Mansoori, yang saat ini telah menyelesaikan tugasnya di ISS. Rusia juga telah bersepakat untuk melakukan hal yang untuk Bahrain. Sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai kapan misi untuk Arab Saudi akan dimulai.

Kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia di bidang ruang angkasa tersebut juga berkaitan dengan rencana peluncuran satelit milik Arab Saudi di masa mendatang dengan menggunakan teknologi dari Rusia. Arab Saudi nampaknya berminat dalam mengembangkan sistem peluncuran satelit berbiaya rendah serta industri transportasi ruang angkasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun