Rumah kos box mengadopsi konsep hotel kapsul
Sebenarnya konsep rumah kos box itu mirip konsep hotel kapsul (capsule hotel atau pod hotel) yang marak beberapa tahun terakhir. Dengan harga lebih terjangkau daripada hotel konvensional pada umumnya, hotel kapsul diminati oleh para wisatawan khususnya wisatawan backpacker.
Negara Jepang menjadi awal lahirnya konsep hotel tersebut. Di sana, hotel dengan kamar sempit bertarif murah disebut dengan kapuseru hoteru atau hotel kapsul. Konsep hotel tersebut adalah rate murah tetapi memenuhi kebutuhan dasar tamu yang tidak memerlukan kamar luas.
Hotel kapsul pertama di Jepang adalah Capsule Inn Osaka di Umeda, Osaka yang dibuka tahun 1979. Hotel tersebut didesain oleh arstitek Kisho Kurokawa.Â
Dari situ, konsep hotel kapsul akhirnya menyebar hingga seantero Jepang. Tren hotel kapsul lalu meluas ke negara-negara lainnya di seperti China, India, Perancis, Belgia, Malaysia dan Indonesia. (sumber)
Meski terdapat sejumlah kritikan, terutama faktor keselamatan dan desain unit yang tidak berempati dengan penderita klaustrofobia (fobia ruang sempit), pasar hotel kapsul mengalami pertumbuhan. Apalagi tren perjalanan wisata juga semakin meningkat.
Nah, konsep hotel kapsul tersebut ternyata menarik perhatian sejumlah pemilik kos, misalnya pemilik rumah kos di Jakarta Pusat itu. Konsep hotel kapsul ditiru untuk merancang unit kamar kosnya.Â
Ternyata peminatnya tidak satu atau dua. Dengan jumlah kamar yang lebih banyak dari pada kamar kos konvensional, maka tarif per unit kamar kos dapat ditekan lebih rendah.
Tarif rumah kos box terbilang murah, menguntungkan penyewa kosÂ
Tarif kamar kos box di Jakarta Pusat yang viral belakangan ini adalah Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per bulan. Jika menyewa harian, tarifnya Rp 50 ribu per hari. Lokasinya juga strategis, berada di pusat kota Jakarta. Mau kemana-mana dekat.
Para pekerja kantoran di pusat kota pasti menyambut baik rumah kos box ini. Sebagai mantan penghuni rumah kos, saya memahami pertimbangan sejumlah orang yang memutuskan menyewa kos box itu. Rumah kos box itu berada di pusat kota dan tidak jauh dari tempat kerja. Lokasinya juga dijangkau banyak transportasi umum.
Bila kos di pinggir kota atau daerah satelit, dengan harga yang sama mungkin bisa mendapatkan satu kamar yang layak huni. Tetapi karena lokasinya jauh dari tempat kerja, maka konsekuensinya harus berangkat lebih pagi agar terhindar kemacetan kota.Â
Setiap hari kerja naik transportasi umum sekian kali. Belum bila berdesak-deskan di dalam transportasi umum. Alhasil berangkat rapi, sampai kantor kucel, lelah.