Lima orang peserta masih mampu lanjut ke babak kesembilan. Di babak ini, tantangannya adalah cabai Scotch Bonnet dengan tingkat SHU 200.000 hingga 250.000. Tingkat kepedasannya mungkin setara dengan cabai gendot atau cabai gendol yang dibudidayakan di sekitar Dieng, Jawa Tengah. Cabai gendot memiliki level SHU 100.000 hingga 350.000.
Walau cabai itu tergolong sangat pedas, kelima orang peserta sama kuat dan berhak maju ke babak berikutnya. Wajah peserta semakin memerah. Sepertinya sudah ada gejala tersiksa lahir dan batin. Tetapi penonton semakin riuh saja menyemangati jagoannya.
Di babak kesepuluh para peserta memakan cabai yang tergolong super pedas, Ghost Pepper! Tingkat kepedasan cabai tersebut empat hingga kali lipat daripada cabai Scotch Bonnet di babak kesembilan, yaitu 800.000 hingga 1 juta SHU.
Beberapa peserta terlihat gusar dan mungkin dalam hati bertanya, 'apakah aku mampu lanjut atau berhenti sampai di sini?' Dua peserta tidak sanggup lagi dan serempak beranjak dari kursi, menyerah di babak ini.
Alhasil, hanya tiga peserta yang berhak maju ke babak kesebelas. Di babak ini tantangan semakin menguji nyali peserta yang tersisa. Mereka harus memakan cabai yang lebih pedas lagi, yaitu Chocolate Scorpion, yang level pedasnya 1,2 juta SHU! Itu luar biasa pedas, bahkan bagi orang Indonesia yang doyan pedas sekalipun. Satu orang pun menyerah di babak ini.
Babak ke-12 ibarat babak final karena menyisakan dua orang pria yang sama-sama kuat nyali, kuat lidah dan mulut dan kuat organ pencernaan. Salah satu dari mereka bakal menjadi pemenang. Tetapi untuk menjadi pemenang sejati, mereka harus melewati tantangan berat, yaitu memakan cabai super duper pedas, Carolina Reaper...
Tingkat kepedasan cabai ini tidak main-main, 1,6 juta SHU! Bahkan ada yang mencatat tingkat kepedasannya 2,2 juta SHU. Cabai ini tercatat sebagai cabai paling pedas di dunia versi Guinness World Records tahun 2013. Wah, mungkin saya bisa pingsan ketika mengigit bagian ujungnya saja.
Kedua peserta itu dengan gagah berani menyantapnya. Bahkan salah satu peserta menggigitnya sekaligus dan mengunyahnya. Gurat wajah mereka menunjukkan ekspresi kepedasan yang teramat dalam. Mereka dianugerahi organ pencernaan yang luar biasa. Keduanya juga masih memiliki tekad kuat untuk maju ke babak berikutnya. Cabai apa yang akan mereka makan di babak berikutnya? Cabai yang pasti punya rasa pedas yang jauh lebih edan dari Carolina Reaper.
Tunggu, memang masih ada ya cabai yang pedasnya melebihi Carolina Reaper. Ada dong...Dan mereka harus memakannya di babak ke-13. Cabai yang disediakan di babak ini rasa pedasnya super duper edan, nama cabai itu disebut sebagai The Intimidator!
Belum diketahui nama latin cabai yang berukuran sebesar buah mentimun itu. Tingkat kepedasannya juga belum terukur. Tetapi pastinya rasa pedasnya melebihi rasa pedas cabai terpedas di dunia yang disajikan di babak sebelumnya, Carolina Reaper. Byuhhhh...
Ternyata dua orang peserta itu mampu menghabiskan satu buah cabai tersebut. Karena ini adalah babak puncak, pemenangnya ditentukan berdasarkan pemakan cabai paling cepat dan yang lebih dulu menelan habis cabai dari dalam mulut. Pria bernama Jonny Hollyman akhirnya ditentukan sebagai pemenang kompetisi tersebut.Â