Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"Distance Over Time" dari Dream Theater adalah "Eargasm" yang Sebenarnya

28 Maret 2019   19:44 Diperbarui: 29 Maret 2019   16:22 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover album (sumber: HeavyMetalTribune.com)

Jawabannya mungkin ada di cover album DOT. Coba Anda amati, ada angka 137 di satu bagian tengkorak. Apakah tengkorak yang dipegang tangan android itu berkaitan dengan lagu ini? Hmmm, sungguh tragis...

Track keenam adalah "S2N" atau signal to noise. Lagi-lagi di awal lagu sudah menghentak dengan petikan gitar Petrucci. Lagu ini berdurasi 6:21, penuh sesak dengan permainan instrumen dengan tempo cepat dan bersemangat. Permainan gitar Petrucci bergerak sangat cepat pada sesi solo.

Lirik lagu ini begitu dalam, tentang pentingnya menyuarakan pesan kemanusiaan terhadap kehidupan manusia yang terganggu oleh berbagai keburukan yang mengancam perdamaian dan harmoni. Untuk itu manusia harus bersuara demi menghapus segala keburukan-keburukan yang tengah terjadi. Lirik lagu ini ditulis oleh Petrucci dan Myung.

"At Wit's End" adalah lagu ketujuh dalam DOT, langsung dibuka dengan permainan gitar tujuh senar Petrucci yang menggila, melompat-lompat kesana kemari dengan sangat cepat tetapi sangat enak untuk didengar. Mangini juga mengimbanginya dengan gebukan yang bertenaga, begitu juga dengan Myung menjadi backup yang sempurna.

Keyboard Rudess memperkaya presentasi instrumen di bagian intro lagu selama sekitar satu menit, sebelum vokal LaBrie masuk. Suguhan instrumental super cepat akan muncul lagi sekitar menit 4:00 hingga 40 detik kemudian sebelum akhirnya berhenti, berganti dengan musik tempo lambat.

Lagu ini pada dasarnya adalah lagu balada yang entah bagaimana terdengar gelap. Ketika mengetahui proses kreatif LaBrie dalam penulisan lirik ini, saya jadi paham. Sebuah wawancara Songfacts dengan LaBrie mengungkap bahwa lagu ini tentang efek paska pengalaman yang sangat traumatis dan mengerikan karena menjadi korban perkosaan.

LaBrie memang terinspirasi dari sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang pasangan suami istri dimana sang istri mengalami tindak pemerkosaan yang brutal oleh seseorang, yang membuat kehidupan pasangan itu tidak sama lagi. Kehidupan mereka sangat tertekan. Apalagi sang istri yang terkoyak.

Judul lagu ini bermakna sebuah titik yang mendekati titik puncak di mana seseorang tidak bisa menerimanya lagi. Tetapi LaBrie justru menggambarkan bahwa apapun yang terjadi, sang suami akan selalu mencintainya.

Liriknya mengatakan begini untuk memotivasi sang istri: "Don't leave me now, don't leave me now. I know that it's tearing you apart. Don't leave me now, don't leave me now. Come alive...". Siapapun yang mendengarkan lagu ini dan memahami liriknya, mungkin akan terhanyut dalam kisah dalam lagu ini. Bisa jadi ada yang menangis. Hiks..

Penghujung lagu ini sungguh menarik. Musik lambat laun melemah sebelum menghilang pada menit 8:19. Suasana hening sejenak kira-kira 15 detik lamanya hingga akhirnya muncul kembali dengan elemen perkusi di kejauhan. Jeda yang cukup lama itu mungkin dimaksudkan untuk memberi waktu bagi siapa saja yang ingin merenung, atau sekadar meneteskan air mata... Hiks. Sebuah lagu yang emosional.

Baiklah, track kedelapan adalah "Out of Reach" yang juga ditulis oleh LaBrie. Lagu yang bertempo lambat di bagian awal ini terkesan seperti lagu-lagu rock ballad yang manis. Piano Rudess mengiringi vokal LaBrie hingga menit 0:56 sebelum berubah ke progressive metal dengan masuknya instrumen lain. Selagi piano masih mendenting cantik, Petrucci mengisi dengan gitar solo hingga menit 1:39.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun