Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"Distance Over Time" dari Dream Theater adalah "Eargasm" yang Sebenarnya

28 Maret 2019   19:44 Diperbarui: 29 Maret 2019   16:22 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover album (sumber: HeavyMetalTribune.com)

Nampaknya, tema distopia pasca apokaliptik di album TA masih menarik untuk diusung sebagai tema album terbaru DT ini. Ini masih diperkaya dengan tema berbau artificial intelligence (kecerdasan buatan), machine learning (mesin pembelajar), robot android yang dikhawatirkan mengancam manusia.

Dengan semangat selebrasi 20 tahun album kelima, SCFM, para personil yang beranggotakan John Petrucci, gitaris sekaligus sang leader yang juga berperan sebagai produser, bersama para punggawa senior John Myung pada bass, Jordan Rudess pada keyboard, James LaBrie pada vokal dan Mike Mangini pada drum pun segera bekerja keras menggarap musik baru yang akan menjelma menjadi album DOT.

Album DOT juga menandai pergantian label band. Setelah bernaung di bawah label Roadrunner sejak tahun 2007, album DOT dirilis oleh InsideOut Music, sebuah label independen dari Jerman yang bernaung di bawah Sony Music.

Sang label head, Thomas Waber, sudah lama terpikat dengan DT hingga akhirnya mereka pun bersahabat. Begitu kontrak DT dengan Roadrunner selesai, kerjasama DT dan InsideOut pun difinalisasi pada akhir tahun 2017 lalu. 

***
Baiklah, album DOT berisi sembilan lagu utama dan satu bonus track. Durasi album hanya sekitar 57 menit. Cukup singkat buat album DT. Track paling singkat berdurasi empat menit dan paling lama berdurasi sembilan menit. Meskipun lumayan singkat, DOT tetap super untuk dinikmati.

Sekadar informasi, DT sudah biasa membuat track berdurasi lama di album-albumnya, bahkan ada yang berdurasi 20an hingga 40an menit. Di album TA, mereka mulai membuat track-track berdurasi tiga, empat atau lima menit, dan bahkan menjejali album dengan banyak track singkat berdurasi sekitar dan kurang dari satu menit.

Meski album DOT termasuk album konseptual, album ini dibuat seperti album musik pada umumnya. Ini mengingatkan kita pada album DT tahun 2011 yang berjudul "A Dramatic Turn of Events". Track demi track mengalir saja sesuai urutannya.

Berbeda dengan album-album sebelumnya yang kerap mengandung track yang memiliki sub track atau bagian seperti album BCSL (2009) dan album self titled (2013). Begitu juga dengan album SCFM (1999) dan TA (2016) dimana album terbagi menjadi dua bagian yang disebut Act I dan Act II.

Sekadar informasi, lirik lagu ditulis oleh masing-masing personil. Di album TA, Petrucci masih menulis keseluruhan lirik lagu sekaligus menjadi produser. Nah, di album DOT ini nampaknya sang leader mengajak para personil untuk terlibat dalam menulis lirik lagu. Sesi penulisan lirik lagu ini memerlukan waktu 18 hari saja sebelum akhirnya dieksekusi dalam komposisi musik.

Penggarapan album sejak awal digarap secara tight and compact. Mereka hanya menggunakan satu studio musik saja yaitu studio Yonderbarn Studios. Studio rekaman canggih yang berlokasi tengah hutan di Monticello, New York itu milik insan film Conor Stratton. Sebenarnya mereka juga menggunakan satu studio lain yaitu Mixland Studios di Midhurst, Kanada. Studio ini khusus dipakai untuk rekaman vokal.

cover album (sumber: HeavyMetalTribune.com)
cover album (sumber: HeavyMetalTribune.com)
Mengenai desain sampul atau cover album, Hugh Syme kembali menjadi perancang cover-nya. DT sebenarnya sudah lumayan lama bekerja sama dengan Syme. Sejak album Octavarium di tahun 2005. Tetapi entah mengapa, cover album TA diserahkan ke perancang lain bernama Jie Ma.

Cover album DOT ini menguatkan tema album yaitu distopia paska apokaliptik. Sebuah tengkorak manusia yang berada di telapak tangan robot android yang menyerupai manusia. Syme berusaha merancang desain yang minimalis namun sarat dengan pesan. Ia hanya menggunakan gambar background awan tipis. Satu frame itu cukup menggambarkan bagaimana tema dalam album DOT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun