Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membedah Hakikat Kekayaan Kalangan OKL dan OKB

21 Juli 2018   10:53 Diperbarui: 21 Juli 2018   11:07 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. sumber: motherjones.com

Kadang mereka memiliki sopir pribadi agar mereka tetap dapat melakukan aktivitas di dalam mobil. Misalnya menghubungi rekan bisnis atau para stafnya, mengirim email atau bahkan mengadakan meeting dengan video call di sepanjang perjalanan. Mereka jarang bermedsos ria karena ada hal lebih penting yang harus mereka lakukan di sepanjang perjalanan.

Sementara OKB membeli mobil tidak semata sebagai alat transportasi. Yang utama adalah mendapatkan pengakuan dari orang lain atau membuat orang lain iri dengan apa yang telah ia raih. Terlebih jika ia mampu membeli sebuah mobil paling mewah atau paling gaya keluaran terbaru dengan harga paling mahal dibandingkan dengan mobil-mobil milik teman-temannya atau tetangganya. OKB cenderung show off mobil yang mereka beli walaupun mungkin baru memiliki satu mobil.

Memang di Indonesia, mobil adalah salah satu lambang kemakmuran seseorang walaupun didapatkan dengan berbagai cara. Ritual mudik tahunan dari perkotaan ke daerah asal adalah salah satu ajang pembuktian para OKB yang telah sukses merantau di kota. Mobil menjadi salah satu bukti nyata kesuksesan para OKB.

Rumah

Lambang kemakmuran lainnya adalah rumah. Bagaimana cara pandang OKL dan OKB tentang rumah mereka?

Rumah para orang kaya kebanyakan besar dan megah, pastinya dengan halaman luas. Perbedaannya, rumah OKL biasanya memiliki pagar tinggi yang kadang tertutup rapat dengan dinding tembok. Ini karena mereka sangat menjaga privasi.

Bagi sebagian besar OKL privasi adalah segalanya. Mereka juga jarang keluar rumah kecuali ada urusan pekerjaan atau aktivitas penting pribadi lainnya. Kelihatannya mereka sombong padahal mereka sedang menjaga privasi mereka.

Sementara itu rumah OKB cenderung kurang mementingkan privasi. Kadang rumah mereka begitu terbuka bagi siapapun yang ingin bertandang ke rumah mereka. OKB belum atau susah melupakan kebiasaan kumpul-kumpul dengan tetangga atau teman. Kalau para OKB ini tiba-tiba menutup diri, bisa-bisa mereka malah dicap sombong karena sudah kaya.

Oh ya, kadang ada OKB yang tinggal di perkampungan padat penduduk. Mereka memiliki mobil, bahkan kadang lebih dari satu. Tetapi karena rumahnya berdiri di lahan yang tidak begitu luas maka tidak tersedia garasi atau car port. Pada akhirnya mobil-mobilnya parkir sembarangan di sepanjang jalan umum.

Penampilan

Mengenai pakaian yang mereka kenakan, para OKL mengutamakan kenyamanan. Mereka ini bukan golongan yang sensitif dengan harga apalagi harga sepotong pakaian. Juga tidak selalu memakai pakaian bermerek atau branded. Baju bermerek atau tidak bukan menjadi soal. Mereka juga tidak alergi mengenakan pakaian lama atau pakaian yang sudah tidak trendy lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun