Di dunia maya sebagian dari kita malas untuk  menguji informasi, berdiskusi atau berdebat sehat, tapi justru fanatik akan informasi yang ingin kita percayai, lalu mengecilkan opini orang lain yang berbeda, menghina, dan bahkan menyerang dengan kata kata kejam. Sampai pada titik inilah, patung Begawan Dorna berhasil menipu dan membunuh Palgunadi; Sang guru telah berhasil membunuh nalarmu.
Internet, termasuk mesin pencari dan medsos di dalamnya, sejatinya cuma alat. Ibarat pisau, bagi dokter bedah pisau berguna untuk menyembuhkan pasien, sedangkan bagi penjahat pisau berguna untuk membunuh korban. Dengan perkembangan internet sebagai kampus dunia maya yang tak terbatas, kita punya pilihan. Menjadi Palgunadi yang tewas karna matinya nalar kritisnya, atau menjadi Palgunadi yang mampu menjadi lebih sakti dari Raden Palguna seorang siswa tunggal dari mahaguru Begawan Dorna di pertapaan Sokalima, tetapi kritis dan logis dalam menguji informasi secara valid sehingga tak mudah percaya atas perintah memotong ibu jarinya yang membuatnya tetap hidup. (Gatot Suryanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H