Mohon tunggu...
GATIK WAHYUNINGSIH
GATIK WAHYUNINGSIH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hai..saya adalah seorang guru yang tertarik dengan musik pop, dangdut, dan popdut jawa. Selain itu saya suka berolahraga dan berinteraksi dengan orang lain. Saya suka keramaian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman Konflik di Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia

20 Mei 2024   10:15 Diperbarui: 20 Mei 2024   10:26 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Meningkatkan kegiatan ekonomi di wilayah Laut Natuna

Indonesia terus meningkatkan kegiatan eksploitasi atas sumber daya alam yang ada di wilayah Laut China Selatan. Salah satunya adalah dengan cara menambah tambang pengeboran minyak di wilayah kerja Natuna.Karena kita tahu bahwa di wilayah Laut Natuna merupakan salah satu harta karun minyak bumi terbesar di Indonesia.

3. Meningkatkan aktivitas pertahanan di Wilayah Laut Natuna

Pertahanan negara melalui kekuatan TNI di wilayah Laut Natuna menjadi benteng untuk mengurangi ancaman yang datang dari konflik Laut China Selatan. Pasukan yang kuat disertai Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) menjadi tonggak kekuatan sebuah negara untuk menjaga keamanan dan keutuhan NKRI. Melalui Siaran Pers No.148/SP/HM.01.02/POLHUKAM/11/2023 pada laman polkam.go.id program penguatan keamanan Laut Natuna merupakan major project pemerintah. Dalam PP No.18 Tahun 2020 tentang RPJM 2020-2024 mengindikasikan adanya target pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Sarana & Prasarana (Sarpras). Pada tahun 2023, seharusnya target angka pemenuhan kebutuhan Alutsista dan Sarpras Bakamla mencapai angka 85%.

Itulah beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia untuk menjaga kedaulatan NKRI dari ancaman konflik Laut China Selatan. Menjaga wilayah daratan, perairan dan udara yang memang secara resmi diakui sebagai bagian dari negara kepulauan. Sengketa yang terjadi di Laut China Selatan akan terus bergejolak seiring dengan perkembangan teknologi dan pemerintahan negara-negara yang bersangkutan. Jika hanya berfokus pada tujuan satu negara, maka konflik tersebut akan terus berlanjut. Salah satu kuncinya adalah harus adanya keinginan untuk meredam ego masing-masing negara untuk saling menghormati dan saling menjaga keamanan bersama. Agar tercipta iklim ekonomi yang kondusif dan saling menguntungkan.

Indonesia juga tetap harus waspada meskipun hari demi hari telah disetujui berbagai macam deklarasi mengenai upaya untuk meredam konflik di Laut China Selatan. Agar Indonesia tetap berdiri sebagai negara yang berdaulat dan disegani oleh negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun