Kebijakan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Sosial:
- Program Perlindungan Sosial: Pemberian bantuan sosial kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan difabel. Ini dapat melalui program jaminan sosial, subsidi kesehatan, dan insentif ekonomi untuk mengurangi kesenjangan sosial.
- Peningkatan Akses terhadap Pendidikan: Mendorong pelaksanaan pendidikan yang merata, berkualitas, dan inklusif untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan bagi semua warga. Ini juga mencakup pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan kompetitif.
- Pembangunan Infrastruktur dan Layanan Publik: Investasi dalam infrastruktur seperti jalan, jaringan air dan sanitasi, perumahan layak, serta pemberian layanan publik seperti kesehatan, air bersih, energi, dan transportasi yang terjangkau demi kesejahteraan sosial.
Kesimpulanya adalah Zakat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim dan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Dengan mengedepankan prinsip keadilan dan berbagi rezeki, zakat mampu memberikan solusi dalam mengatasi masalah kemiskinan, memperbaiki akses pendidikan dan kesehatan serta memberdayakan masyarakat secara ekonomi. Dalam melaksanakan zakat, penting untuk memperhatikan aturan dan pedoman yang telah disyariatkan agar dampaknya dapat dirasakan secara maksimal.
Zakat selain sebagai kewajiban bagi umat Islam, melalui zakat, al-Qur'an menjadikan  suatu  tanggung  jawab  bagi  umat  Islam untuk  tolong-menolong antar  sesama.  Oleh  sebab  itu,  dalam  kawajiban  zakat  terkandung  unsur  moral, pendidikan,  sosial  dan ekonomi.  Dalam  bidang moral,  zakat  mengikis  habis ketamakan  dan keserakahan  orang  kaya,  menyucikan jiwa  orang  yang menunaikannya  dari  sifat  kikir,  menyucikan  dan  mengembangkan  harta bendanya.  Pendidikan  dalam  kewajiban  zakat  bisa dipetik  dari  rasa  ingin memberi, berinfak dan menyerahkan sebagian harta miliknya sebagai bukti rasa kasih  sayang  kepada sesama  manusia.  Dalam  bidang  sosial,  dengan  zakat, sekelompok  fakir  miskin  dapat  berperan  dalam  kehidupannya, malaksanakan kewajibannya  kepada  Allah,  atas  uluran  zakat  dan  shadaqah  yang  diberikan oleh  kaum  yang  mampu.  Dengan  zakat  pula,  orang  yang  tidak  mampu merasakan  bahwa  mereka  bagian  dari  anggota  masyarakat,  bukan  kaum  yang disia-siakan  dan  diremehkan.  Dalam  bidang  ekonomi,  zakat  bisa  berperan dalam  pencegahan  terhadap  penumpukan  kekayaan pada segelintir orang saja dan mewajibkan orang kaya untuk  mendistribusikan  harta  kekayaannnya kepada sekelompok orang fakir dan miskin. Maka, zakat juga berperan sebagai sumber  dana  yang  potensial  untuk  mengentaskan  kemiskinan.  Zakat  juga  bisa berfungsi  sebagai  modal  kerja bagi orang miskin  untuk  dapat  membuka lapangan  pekerjaan,  sehingga bisa berpenghasilan dan dapat  memenuhi kebutuhan sehariharinya.Manajemen pengelolaan  zakat yang  dirasa  penting  untuk  kesejahteraan umat  Islam, maka  zakat  harus  dikelola  dengan  baik  agas  dapat  mendapat kepercayaan dari masyarakat. Dalam mengelola zakat bisa melalui manajemen. Pengelolaan  zakat  berbasis  manajemen  dapat  dilakukan  dengan  asumsi dasar bahwa semua aktivitas yang terkait dengan zakat dilakukan secara professional. Pengelolaan  zakat  secara professional, perlu dilakukan dengan saling keterkaitan antara berbagai aktivitas yang terkait dengan zakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H