Mohon tunggu...
Garuda Hitam
Garuda Hitam Mohon Tunggu... profesional -

Garuda Hitam adalah cerita bersambung dengan genre spionase, kombinasi antara Da Vinci Code dengan James Bond, tentang intrik politik dan intelejen tingkat tinggi yang terjadi di tanah air. Kendati beberapa tokoh dan lembaga yang disebut dalam kisah ini benar-benar ada, cerita ini seratus persen fiksi alias khayalan. Kisah ini ditulis secara bergantian oleh Suka Ngeblog, Daun Ilalang dan Hes Hidayat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[12] Mengejar Penculik, Membelah Senja

6 Mei 2014   14:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:49 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oke sob, segera dilaksanakan..."

Dua mobil berdecit perlahan. Dolare, Dosolsi dan Doredo muncul.

"Semua oke?" tanya Doredo.

Sigit mengangguk. "Para penculik tidak tahu siapa gadis yang mereka culik. Dan mereka menerima akibatnya..." Dia menatap sekilas ke arah Sekar yang masih duduk di trotoar, dan melanjutkan. "Kalian berdua, bawa kedua laki-laki itu ke Rumah Pantai, dan segera interogasi. Lakukan apapun yang bisa kalian lakukan untuk mendapatkan informasi," kata Sigit kepada Doredo dan Dolare.

"Kau, Dosolsi, hubungi bagian forensik. Minta mereka membawa mobil ini ke markas. Aku ingin mereka memeriksa setiap bagian mobil ini. Periksa apapun yang bisa kita dapat..."

"Dan gadis itu?" Dosolsi bertanya sambil menatap Sekar, kemudian menatap Sigit. Matanya bersinar.

"Gadis itu akan aku antar ke rumahnya. Ada yang keberatan?"

Ketiga temannya tertawa. "Oke, silakan mengantarnya, Team Leader. Namun jangan mencoba berbuat nakal jika tak ingin hidungmu berdarah-darah seperti laki-laki itu..."

Sigit ikut tersenyum dan tanpa sadar menyentuh hidungnya.

"Sekar memilih lokasi yang tepat untuk bertindak. Tempat ini sepi. Tak ada yang curiga," kata Doredo.

Sigit mengangguk. Doredo benar. Sekalipun tergolong perumahan elit, lokasi ini lumayan sepi. Kendaraan yang lalu lalang relatif jarang. Bahkan hanya ada satu mobil yang terlihat diparkir di tepi jalan, sekitar 30 meter di belakang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun