Bisa diprediksi, Paizo akan bertumbuh menjadi orang yang mudah berlaku sadis terhadap lingkungan sosialnya, karena ia ingin melakukan transfer energi yang sudah ia terima dari Ayahnya. Energi ini akan selalu muncul setiap Paizo mengingat kekejaman Sang Ayah dan memberi pengaruh SIGNIFIKAN terhadap perasaan Paizo.
Jika Paizo dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan bijaksana, maka ia akan sulit berlaku sadis dan memiliki sifat bengis, karena sadis dan bengis berada di "area 51 nya", artinya Paizo akan merasa asing dan aneh untuk melakukan hal-hal yang memang tidak diajarkan kepadanya, ia akan merasa kikuk dalam berlaku sadis.
Contoh Kasus : Setelah dewasa Paizo menjadi kepala preman di daerahnya, suatu hari anak buahnya memberikan setoran hasil "jaga", namun Paizo tidak puas.
"Bang Ampun Bang!, aye udah nggak ada duit lagi."
"Bodo amat." Seru paizo geram.
*Bak.. buk.. bak.. buk(#@$%#^%&%)*
"Sakit Bang!! Ampun."
"Sakit? baru segitu aja lu, gue dari kecil udah lebih sakit dari lu, cemen lu!!"
*Bak..buk..plak..plok (%$#^%#)
Paizo memukuli anak buahnya sampai puas dan kelelahan, akhirnya ia berhenti.
Saat seseorang menerima perlakuan kejam, potret emosi kekejaman itu akan terekam dengan baik dalam pikiran (bawah sadar) seseorang sehingga ia akan mudah melakukan kekejaman kepada orang lain karena paham caranya. Perasaan tersiksa dan teraniaya yang sudah ia terima akan menutupi rasa belas kasihan pelaku tindakan sadis. Hmm, mungkin inilah yang terjadi pada orang-orang paling kejam yang pernah ada di dunia, akumulasi rasa dendam yang begitu hebatnya.