Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tak Cuma Soal Uang! Begini Cara Sheikh Mansour Merevolusi Manchester City

8 Mei 2023   13:17 Diperbarui: 8 Mei 2023   21:35 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Man City

Namun setelah 18 bulan bertugas, Hughes dianggap gagal karena dia cuma membawa City duduk di tangga ke-10 meski dibekali dengan dana yang terbilang sangat besar.

Karir Hughes sebagai manajer City bahkan disebut sebagai kegagalan yang spektakuler. Sebab hanya ada sedikit manajer yang akan menikmati dana transfer yang begitu melimpah, namun dia malah menyia-nyiakannya dengan hanya catatkan rasio kemenangan sebesar 47 persen.

Meski City gagal di musim pertama era Sheikh Mansour dan para penggemar mulai mengeluhkan era kepemimpinannya, pria Timur Tengah itu tetap sabar. Pada musim 2009/10, City mendatangkan Carlos Tevez dan menunjuk Roberto Mancini untuk gantikan peran Mark Hughes pada akhir 2009. Di akhir musim, City mampu menempati posisi kelima.

Akan tetapi, lagi-lagi, penggemar masih terus saja menggerutu, dan meminta manajemen untuk memecat Mancini karena gagal membawa City meraih gelar juara Liga Primer Inggris.

Di sini, sikap Sheikh Mansour lagi-lagi menjadi sorotan. Dia merespon santai kekecewaan para penggemar dengan terus memberi kepercayaan pada Mancini. Pasalnya, dia menganggap bila Mancini adalah pelatih yang tepat untuk membawa City menuju kejayaan.

Sikap tersebut pun mendapat banyak sekali pujian karena Sheikh Mansour memiliki karakter yang berbeda jauh dengan Roman Abramovich. Seperti diketahui, pengusaha asal Rusia itu tak segan untuk memecat pelatih ketika melakukan kesalahan sedikit saja. Tak percaya? Coba tanyakan pada penggemar Chelsea.

Pada Agustus 2010, Sheikh Mansour kembali berinvestasi di sejumlah pemain berbakat, seperti Yaya Toure, David Silva, dan Mario Balotelli.

Ketika Toure dan Tevez berada dalam satu tim yang sama, kedua pemain tersebut mengatakan bila Sheikh Mansour adalah pria yang sangat baik. Bahkan Tevez mengatakan kalau salah satu alasan kuatnya untuk bergabung dengan City adalah karena Sheikh Mansour sering meluangkan waktunya untuk mau berbicara kepada para pemain.

Hal itu pula yang dirasakan Yaya Toure. Eks bintang FC Barcelona tersebut mengakui pengaruh besar sang pemilik klub terhadap tim. Sheikh Mansour disebut selalu membangun suasana yang menyenangkan untuk menciptakan hasil positif. Lebih dari itu, dia juga mempercayakan penuh citra klub kepada Khaldoon Al Mubarak sebagai chairman dan Roberto Mancini sebagai pelatih ketika itu.

Menurut ulasan yang ditulis oleh Mohamed Al-Hendy dalam situs BR Football, citra positif yang ditunjukkan Sheikh Mansour bahkan tak sekadar membangun hubungan yang baik di internal klub saja. Namun pria itu juga selalu menolak untuk membicarakan masalah sehari-hari klub kepada media.

Satu kisah menarik lainnya mengenai bagaimana Sheikh Mansour benar-benar berkomitmen untuk membangun Manchester City adalah ketika mantan asisten Mark Hughes, Mark Bowen, menceritakan tentang betapa buruknya fasilitas latihan City.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun