Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kepiluan Tentang Kutukan 100 Tahun Benfica

28 April 2023   08:16 Diperbarui: 28 April 2023   08:19 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: eurosport

Pertama, Benfica memang berhasil melanjutkan kegemilangan dengan melaju ke partai final Liga Champions Eropa tahun 1963. Disana, mereka bertemu AC Milan yang notabene belum pernah menjadi juara Eropa. Maka, prediksi di atas kertas memunculkan nama Benfica sebagai kandidat terkuat.

Namun, mereka justru gagal meraih kemenangan setelah Milan sukses melesatkan dua gol melalui aksi Jos Altafini. Sementara Benfica cuma bisa mencetak satu gol lewat aksi Eusebio.

Masih berlanjut, Benfica kembali lolos ke partai final Liga Champions Eropa pada tahun 1965, di mana kali ini musuh yang dihadapi adalah Inter Milan. Lagi-lagi, Benfica gagal meraih gelar juara usai tak mampu menembus pertahanan grandel skuad asuhan Helenio Herrera yang dikomandoi Giacinto Facchetti.

Meski gagal memenangkan laga final melawan La Beneamata, para penggemar Benfica masih belum percaya akan kutukan Guttmann. Sebab di laga Inter Milan mereka percaya bila taktik yang dimainkan Elek Schwartz salah. Schwartz dianggap terlalu kaku dalam memainkan pola 4-2-4, sehingga tak mampu menembus pertahanan Inter Milan.

Namun keyakinan suporter Benfica untuk tidak mempercayai kutukan Guttmann seketika runtuh saat pada tahun 1968, 1988, dan 1990, mereka sama sekali tak mampu menggondol satu pun Piala Champions meski lolos ke partai final. Klub semacam Manchester United, PSV Eindhoven, sampai AC Milan, menjadi tim yang seolah kian menguatkan kutukan Guttmann.

Khusus di laga final melawan AC Milan tahun 1990 yang diselenggarakan di Vienna, di mana lokasi tersebut juga menjadi tempat Guttmann meninggal dan dikuburkan pada 28 Agustus 1981, Eusebio bahkan sampai berdoa di makamnya serta meminta agar kutukan terhadap Benfica diangkat. Namun seperti yang kita semua tahu, upaya itu berakhir sia-sia.

Teranyar, kompetisi kelas dua yakni Europa League turut memberi andil bagi kegagalan Benfica di kejuaraan Eropa. Adalah ketika pada tahun 2013 dan 2014 mereka dipecundangi di partai final.

Di tahun 2013, Benfica harus bertekuk lutut atas Chelsea setelah Branislav Ivanovic mencetak gol di penghujung laga untuk memastikan kemenangan 2-1 the Blues. Lalu pada tahun 2014, mereka yang menghadapi Sevilla kalah lewat drama adu penalti dengan skor 4-2.

Kesunyian yang diciptakan Guttmann di Benfica seolah sampai menyentuh titik nadir ketika tim muda mereka juga gagal di laga final UEFA Youth League tahun 2014, 2017, dan 2020. Beruntung pada tahun 2022 ini, anak-anak muda Benfica berhasil memenangi turnamen tersebut usai di partai final sukses menekuk perlawanan RB Salzburg dengan skor telak 6-0.

Namun meski tim muda mereka mampu memenangi turnamen Eropa, kepiluan yang dirasakan akibat dari ucapan Guttmann masih saja menghantui perjalanan Benfica. Bila kutukan ini benar-benar mencapai waktu yang ditetapkan Guttmann, maka Benfica baru akan berpesta di Eropa pada tahun 2062 mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun