Ruben Dias tak hanya tenang dalam mengawal pertahanan, lebih dari itu, dia juga tenang ketika berargumen dengan sang pengadil lapangan. Lalu, dia juga tak segan untuk memberi arahan kepada rekan setimnya bila memang dibutuhkan. Dengan atribut yang dimiliki, tidak menjadi sesuatu yang mengejutkan ketika klub sekelas Manchester City berani menebusnya dengan nilai lebih dari 50 juta euro.
Memiliki fasilitas akademi yang sangat baik dan punya daftar pelatih yang mumpuni, pada akhirnya membuat Benfica berhasil menelurkan nama-nama seperti Ruben Dias, Joao Felix, Joao Carvalho, Nelson Semedo, Ederson, Victor Lindelof, Goncalo Guedes, Helder Costa, Renato Sanches, Joao Cancelo, Bernardo Silva, Andre Gomes, sampai Ivan Cavaleiro.
Menurut laporan Goal, Benfica berhasil mendapatkan dana sebesar 900 juta euro hanya dengan menjual pemain dari didikan akademi saja.
Ketika telah berhasil menjual para pemainnya, otomatis Benfica harus segera mencari penggantinya. Dalam hal ini, mereka benar-benar melakukan hal yang terbilang sempurna. Hampir seluruh pemain pengganti yang didatangkan berhasil menunjukkan performa gemilang untuk nantinya bisa kembali dijual dengan harga mahal.
Squawka merangkum deretan pemain pengganti yang berhasil membuat Benfica selalu sukses dapatkan keuntungan dari bisnis jual-beli pemain. Diantaranya adalah Ederson Moraes yang berhasil gantikan peran Jan Oblak yang hengkang ke Atletico Madrid, Ljubomir Fejsa yang sukses gantikan peran Nemanja Matic yang dilego ke Chelsea, Jonas yang didatangkan gratis dari Valencia untuk gantikan Oscar Cardozo, sampai Konstantinos Mitroglou yang dengan cemerlang gantikan kepergian Rodrigo ke Valencia.
Belum lagi Odysseas Vlachodimos yang ditunjuk untuk gantikan peran Ederson Moraes, Victor Lindelof yang diambil dari akademi untuk gantikan Ezequiel Garay, hingga nama Nicolas Otamendi yang mampu gantikan peran Ruben Dias di jantung pertahanan Benfica.
Untuk saat ini saja, Benfica sudah menyiapkan nama Petar Musa yang didatangkan dari Boavista seharga 5 juta euro untuk gantikan peran Darwin Nunez, yang diboyong Liverpool dengan mahar lebih dari 1 triliun rupiah.
Celah Kerugian dari Bisnis Penjualan Pemain
Namun selalu ada celah dalam setiap pergerakan menguntungkan. Bagi Benfica, bisnis menjual pemain memang memberi banyak sekali pundi-pundi uang. Akan tetapi, dari situ pula mereka tidak pernah mencapai level tertinggi untuk bersaing di kompetisi terbaik Eropa.
Benfica secara rutin menjual pemain yang memang sudah matang untuk menjadi bintang. Mereka fokus ke segi penjualan, ketimbang mempertahankan pemain yang berpotensi memberi keuntungan bagi klub dari segi prestasi di level Eropa.
Apa yang kemudian menjadi kerugian Benfica sejatinya disayangkan oleh Rodrigo Magalhaes. Dalam setiap tahunnya, direktur teknik klub itu selalu bermimpi untuk bisa melihat Benfica meraih gelar juara Liga Champions Eropa, dengan setidaknya lima pemain jebolan akademi didalamnya.