Setelah itu percayalah, rinduku tak berbatas seperti tabah yang
panjang. seperti gerimis...
Aku teringat salah satu nasihatmu, yang tertulis pada pasir
yang lemah bersenggama: "Jangan hiraukan kata orang-orang,
biarkan saja". Lalu ada tulisan tentang pahlawan tanpa pedang, kuda
sembrani, bunga mawar, dan puisi-puisi pendek tanpa aksara.
Sekali lagi aku menyerah.
Apakah kau akan sabar, misalnya, dengan kemiskinan?
Apakah engkau kuat menerak nasib, ketika ketidakpastian,
pancaroba, berkelimun diantara kita?
Aku tak pernah bisa sampai kesana.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!