Bila Presiden Jokowi menjanjikan dampak besar bagi perekonomian berkat kemudahan pembayaran melalui RPC, maka Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengistilahkannya sebagai mimpi bank sentral yang menjadi kenyataan.
Menurut Perry, RPC antara lima negara ASEAN merupakan sebuah legasi yang henda diwariskan ke generasi mendatang, sekaligus menulis ulang sejarah kebersamaan regional.
Perry pun memaparkan tiga keuntungan yang didapat melalui RPC ASEAN. Pertama, adanya komitmen untuk membantu materialisme dan regional payment connectivity, bergerak dari bilateral ke mutual vibe cooperation.Â
Praktiknya, Quick Response (QR) standar, fast payment, dan mata uang lokal antar-negara ASEAN akan segera terhubung satu sama lain. Bisa dibilang, kemanapun seorang warga negara Indonesia misalnya pergi ke negara-negara ASEAN lainnya, maka QRIS bisa dipergunakan. Faktanya, menggunakan QRIS di Thailand sudah sangat sebegitu mudah. Langkah demi langkah melaksanakan sistem pembayaran menggunakan QRIS juga ringkas sekali.Â
Inisiatif ini datang dari kerjasama Bank Indonesia (BI) dan Bank of Thailand (BoT) guna mengimplementasikan pembayaran berbasis QR Code lintas negara antara Indonesia dan Thailand.
Beginilah tata cara bertransaksi di Thailand menggunakan aplikasi pembayaran QRIS, alias tanpa harus menukar mata uang asing lebih dulu seperti biasanya:
1. Buka aplikasi pembayaran.
2. Scan QR Thailand.
3. Masukkan nominal dalam Thai Baht.
4. Konfirmasi tujuan dan nominal dalam Rupiah.
5. Masukkan PIN.
6. Transaksi berhasilÂ
QRIS, sejak 2022, bahkan sudah berlaku di Thailand. Tahun ini, akan segera diberlakukan pula di Malaysia, Singapura dan Filipina. Penggunaan QRIS Cross Border demikian, niscaya menjadi sistem pembayaran yang "mumuah" alias mudah, murah, aman dan handal.
Memang, sejak QRIS diinisiasi pada 2019, jumlah pelaku UMKM yang menjadi pengguna QRIS semakin terus bertambah. Ini menjadi "berkah" kala pandemi COVID-19 juga. Sejak diluncurkan pada 2019 dan diimplementasikan 2020, transaksi QRIS menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada Juli 2022, data Bank Indonesia mencatat, pertumbuhan transaksi QRIS mencapai jumlah transaksi sebanyak 81,46 juta, nominal transaksi sebesar Rp9,75 triliun, dan jumlah merchant mencapai 20,7 juta merchant. Perkembangan tersebut mencerminkan berapa QRIS telah menjadi "game changer" dalam pembayaran digital di Indonesia.Â
Terkini, data Bank Indonesia per April 2023 menyebut, bila melihat jumlah unit usaha ada sekitar 66 juta merchant, maka 99 persen diantaranya memrupakan usaha kecil. Dari jumlah itu, ada 25,4 juta pedagang atau merchant berskala UMKM di Indonesia yang semakin digital friendly termasuk dalam menggunakan QRIS. Melihat potensi itu, BI pun tahun 2023 ini menargetkan sebanyak 45 juta UMKM menggunakan QRIS. Â