Awal pembentukan Bilebante jadi Desa Wisata, perdebatannya cukup alot di kalangan masyarakat. Sebagian masyarakat ada yang khawatir, karena mengubah Bilebante menjadi desa wisata bukan hanya membawa dampak terhadap sektor perekonomian tapi juga pada masalah sosial.Â
Tidak hanya mendatangkan uang, tapi juga berdampak pada masalah sosial misalnya akan banyak tamu datang dengan berbusana tidak sopan, melanggar norma, etika, adat dan budaya desa, pasangan laki perempuan yang berperilaku seperti suami istri tetapi bukan muhrim, dan hal-hal buruk lainnya.
Sebelum kami launching Desa Wisata Bilebante pada 2016, kami membuat satu peraturan, satu kesepakatan bersama tentang Peraturan Desa Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Desa Wisata. Jadi siapapun boleh mengelola desa wisata dengan mengacu pada Peraturan Desa. Dan, siapapun boleh berkunjung ke Bilebante tetapi dengan mengikuti etika dalam berkunjung ke Bilebante.Â
Jadi Peraturan Desa ini cukup tuntas mengaturnya.Memang agak sulit meyakinkan masyarakat untuk mendukung pembentukan Bilebante dari Desa Debu menjadi Desa Wisata. Untuk itu, kami mulai melakukan musyawarah warga, sambil menggali potensi-potensi desa yang ada. Melalui musyawarah antar-warga, kami pun menganalisis Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Musyawarah warga juga memastikan bahwa program desa wisata harus masuk ke dalam RPJMDes. Sehingga pembangunan jangka menengah untuk membangun Desa Wisata Bilebante menjadi program prioritas.
Paket-paket wisata apa saja yang ditawarkan Bilebante?
Kami sangat mengapresiasi istilah pariwisata yaitu harus menjual "paket" bukan "tiket". Saya sangat sepakat sekali dengan itu! Kami menawarkan paket bersepeda Bilebante BIKE TOURS. Dalam hal ini, kami menawarkan wisata olahraga dimana pengunjung bisa memilih sendiri Paket Family Cycling Tour, Paket Family Long Cycling Tour, dan Paket Tour 2 Hari 1 Malam.
Untuk mendukung paket bersepeda ini, Pemerintah Desa melalui inisiasi Kepala Desa yang sudah tiga periode yaitu Pak Rakyatuliwa'udin, membuka jalan baru yang cukup panjang sehingga hampir semua area persawahan sudah dilengkapi jalan-jalan penghubung antar-dusun.