Jelantah juga bisa digunakan untuk bahan bakar lampu minyak, biodiesel, pakan ternak, sabun cair pembersih noda cat minyak, pelumas peralatan rumah tangga dan lainnya.
Melakukan berbagai kreasi dengan jelantah -- limbah minyak rumah tangga dari sisa hasil penggorengan yang telah digunakan berulang kali --, disadari atau tidak termasuk dalam mata rantai Ekonomi Sirkular.
Ekonomi Sirkular merupakan sebuah alternatif untuk ekonomi linier tradisional dimana pelaku ekonomi menjaga agar sumber daya dapat dipakai selama mungkin, menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk serta bahan pada setiap akhir umur layanan.
Ellen Macarthur Foundation (2009), menciptakan istilah "Circular Economy" dengan tujuan mempercepat transisi menuju ekonomi melingkar. Tapi diingatkan, Ekonomi Sirkular membutuhkan dukungan dari semua pemangku kebijakan agar mampu membantu mengimplementasikan Ekonomi Sirkular lebih dari sekedar pemahaman dan edukasinya saja, tapi juga menciptakan perubahan.
Ya, perubahan untuk sadar menerapkan ekonomi melingkar yang mampu memperlambat perubahan iklim global.
Ketua Umum KADIN yang juga Presiden Direktur Indika Energy M. Arsjad Rasjid P.M saat berbicara dalam Indy Fest 2021 bertajuk Net-Zero Emission pada (19/10/2021) menjelaskan, bicara perubahan, orang paling kurang suka dengan perubahan. Setiap perubahan harus dilakukan perlahan, tapi seiring proses yang ada dan terus berjalan. Tinggal bagaimana menyiapkan insentif, regulasi dan penaltinya. Ekonomi Sirkular saat ini potensial dilaksanakan berkat dukungan dan spirit dari kalangan milenial yang sadar bahwa "We have to change".