* Zion Gate (Bab Ennabi Daoud). Gerbang ini menghubungkan Perempatan Armenia dengan Gunung Sion, yang terletak di luar tembok dan berfungsi sebagai perbatasan antara Bagian Armenia dengan Yahudi .
* Dung Gate (Bab El-Magharbeh). Satu-satunya gerbang kota yang mengarah ke Kawasan Yahudi serta Al-Haram El-Sharif (Masjid Al-Aqsa).
* New Gate (Al-Bab El-Jadid). Al-Bab El-Jadid terletak di sudut barat laut Kota Tua.
* Lions Gate (St. Stephen's Gate). Menjadi awal dari lintasan Dolorosa dan berada di sisi timur Kota Tua.
* Golden Gate (Bab Arrahmeh). Gerbang ini sudah DITUTUP sejak 1.600-an. Konon, cerita orang menyebut Mesias akan masuk ke Al-Aqsa melalui gerbang ini kelak. Wallahu a'lam bishawab.
Sebenarnya, ini hari kedua saya berturut-turut menjejakkan kaki di Kompleks Al-Aqsa. Di hari kedua ini, saya bersyukur - sesudah keluar dari Chain Gate - bisa menunaikan shalat Maghrib dijamak Isya di Masjid Qibli (Al-Aqsa Tua) atau di ruang bawah tanahnya. Apa saja yang disaksikan di sana? Kepo ya? Heheheheee …
Anyway, sehari sebelumnya (24 Februari 2020) saya bersama rombongan sebenarnya sudah sempat masuk ke Dome of The Rock dengan melewati Gerbang Lions Gate, dan keluar melalui gate yang sama. Kebagian juga shalat Maghrib dan Isya, dijamak di sana. Oh ya, tour guide kami menyampaikan, sesudah shalat Isya, maka seluruh akses masuk Kompleks Al-Aqsa akan ditutup oleh personel militer Israel. Baru dibuka lagi nanti, sebelum waktu Subuh tiba.
Duh, Israel memang keterlaluan! UNESCO saja menyatakan Masjid Al-Aqsa sebagai situs suci sekaligus tempat ibadah umat Islam. Tapi kenapa Yahudi ikut ngatur-ngatur sih. D**cuk!
Insya Allah, saya akan tulis lagi kisah perjalanan ke kiblat pertama umat Muslim itu sebagai sambungan tulisan nan panjang ini.
Salam.