Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Blusukan di Yerusalem dan Kaos "I Love Israel"

23 Maret 2020   08:34 Diperbarui: 12 April 2020   15:20 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluar dari Chain Gate maka nampaklah dua masjid, Dome of The Rock di kiri dan Masjid Al-Aqsa di kanan. (Foto: Gapey Sandy)

Akses menuju Masjid Al-Aqsa dengan melewati Jaffa Gate. (Foto: Gapey Sandy)
Akses menuju Masjid Al-Aqsa dengan melewati Jaffa Gate. (Foto: Gapey Sandy)

Menuju Jaffa Gate dengan lalu-lintas kendaraan yang cukup macet. (Foto: Gapey Sandy)
Menuju Jaffa Gate dengan lalu-lintas kendaraan yang cukup macet. (Foto: Gapey Sandy)
Di Gerbang Jaffa atau Bab al-Khalil ini semua peziarah - dari latarbelakang Muslim, Nasrani, Yahudi - seolah menyatu. Bercampur-baur. Tapi sudah tentu, masing-masing punya tujuan ziarah berbeda.

Jadi enggak aneh, selain banyaknya peziarah yang mengenakan jaket tebal, ada juga sejumlah pria Yahudi dengan busana setelan jas panjang hitam, bertopi bundar hitam (fedora), dan berjambang panjang (peyot). Mengapa mereka pilih memanjangkan jambang lalu kadang dikepang dan dibiarkan menjuntai dari pipi dekat telinga? 

Konon, itu untuk mencirikan tampil beda dengan Muslim Yaman kala itu. Terus kenapa pilih jas warna hitam? Bukan karena mereka lagi berduka, tapi katanya itu simbolis terkait kegiatan ibadah saja.

Tour guide kami memang iseng. Saat melangkah persis di gerbang, ia menunjuk ke dinding sisi kanan. Entah apa yang ia katakan pada bagian awalnya. Tapi saya hanya sempat mendengar ujung kalimatnya. “ ……… setiap peziarah selalu memegang itu,” ujarnya. Lha? Enggak berapa lama, sejumlah rekan serombongan ada yang coba menyentuh benda kecil yang dipasang di dinding kanan itu. Sesuai apa yang disampaikan tour guide.

Di Jaffa Gate terpampang tulisan Omar bin Khattab Square. (Foto: Shmuel Bar-Am/timesofisrael.com)
Di Jaffa Gate terpampang tulisan Omar bin Khattab Square. (Foto: Shmuel Bar-Am/timesofisrael.com)

Turis diperlihatkan Mezuzah yang terpasang. (Foto: Shmuel Bar-Am/timesofisrael.com)
Turis diperlihatkan Mezuzah yang terpasang. (Foto: Shmuel Bar-Am/timesofisrael.com)
Padahal benda kecil yang dipasang di dinding sisi kanan itu apaan, hayooo? Wkwkwkwkwkkk … itu adalah mezuzah. Sepotong perkamen yang bertuliskan ayat Ibrani tertentu dari Taurat.

Dalam kepercayaan Yahudi, mezuzah biasanya berisi salinan ayat suci kitab. Tujuannya, konon untuk mengusir roh jahat atau hantu.

Ada juga yang menyebut berfungsi sebagai “jimat” pembawa keberuntungan. Lha? Terus ngapain kita yang non-Yahudi mau-mauan ikut menyentuhnya … qiqiqiqiqiii  

Sesudah memasuki Gerbang Jaffa, suasana bertambah ramai. Maklum, ternyata di dalam gerbang itu kita langsung disambut dengan suasana pasar.

Sebelum lebih jauh, tour guide kami berhenti sejenak dan memberitahu bahwa di dinding gerbang yang baru saja kami lewati, ada tulisan “Omar Ibn Khattab Square”. Lho, kenapa koridornya dituliskan nama khalifah kedua umat muslim itu? Segera kita temukan jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun