Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Kita Tak Sedang Menunggu Godot

9 Oktober 2018   23:13 Diperbarui: 9 Oktober 2018   23:33 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu tahu benar bagaimana membuat lawan bicaranya politisi PAN Dradjad Wibowo gemas. Dalam satu talkshow (Selasa malam, 9/10) di MetroTV yang dipandu host cantik Aviani Malik, kedua politisi saling serang fakta, data dan argumen terkait berita bohong (hoax) yang dibuat Ratna Sarumpaet.

Menurut Adian, kira-kira begini. Terjadinya kasus kebohongan Ratna Sarumpaet yang notabene merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 "Prabowo-Sandi", membuat Pemilu Presiden (Pilpres) yang sejatinya dilaksanakan pada 2019, justru cepat terselesaikan.

"Pilpres sudah selesai. Pemenangnya adalah pasangan petahana "Joko Widodo-Ma'ruf Amin", menyusul terbongkarnya kebohongan Ratna Sarumpaet," tegas Adian dengan ekspresi wajah yang selalu 'dingin'. Alasannya, kata Adian, untuk jangankan untuk memenangkan Pilpres 2019, untuk memulihkan nama baiknya dari kasus hoax Ratna Sarumpaet saja, pasangan "Prabowo-Sandi" akan mengalami kesulitan. "Orang akan ragu dan skeptis, bahwa setiap apa yang disampaikan kubu pasangan Capres-Cawapres "Prabowo-Sandi" ini, sebuah kebohongan lagi atau tidak?" begitu kira-kira yang diucapkan Adian.

Menyimak lontaran closing statement Adian Napitupulu yang tanpa ragu menyebut kemenangan Jokowi-Ma'ruf, lawan debatnya Dradjad Wibowo cuma bisa cengar-cengir. Sontak, Dradjad ceplos bicara, "Apa yang dikatakan Adian ini sudah mendahului keputusan Tuhan."

Buat saya, Adian "pandai" memainkan kesempatan untuk melecutkan cemeti. Momentumnya pas. Ketika prahara kebohongan Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya sejumlah orang tak dikenal di pakiran Bandar Udara Husein Sastranegara, ternyata hanya hoax belaka, maka tak ada ampun untuk "menghukum" kubu sebelah.

Sementara Dradjad lebih kalkulatif dan cenderung berhati-hati. Maklum, ketika saya menuliskan ulasan ini, besok mantan Ketua Umum PAN Amien Rais, sudah dijadwalkan untuk datang menghadap penyidik Polda Metro Jaya. Amien akan dimintai keterangannya terkait "cerita khayalan bisikan setan" seperti diakui Ratna Sarumpaet sendiri. Wajarlah Amien Rais dipanggil untuk dimintai keterangan seputar hoax Ratna Saumpaet. Bukankah ayahanda Hanum Salsabiela Rais ini juga nampak dalam jumpa pers yang digelar Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, ketika menyampaikan kabar penganiayaan yang mengakibatkan Ratna Sarumpaet mengalami wajah lebam.

Menjadi wajar ketika Dradjad Wibowo, dalam talkshow nampak membela habis-habisan Amien Rais. Ya, seperti kita sudah tahulah. Diantara "kalimatnya" adalah, Amien Rais yang justru menjadi korban kebohongan (kisah penganiayaan) Ratna Sarumpaet. Bukan malah sebaliknya, Amien Rais yang diduga ikut menjadi penyebar berita bohong Ratna Sarumpaet.

Beredar kabar, Amien Rais pada saat pemeriksaannya di penyidik Polda Metro Jaya, akan didampingi 300 pengacara. Belum lagi, alumni "Aksi 212" yang sudah begitu ramai di media sosial, untuk dinantikan kehadirannya dengan jumlah ratusan massa, demi memberi dukungan dan mengawal Amien Rais.

Mustinya, tak perlu pengerahan massa untuk mengawal Amien Rais diperiksa penyidik Polda Metro Jaya. Karena, seperti disampaikan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, seharusnya siapa saja yang dipanggil untuk menyampaikan keterangan kepada penyidik Polda Metro Jaya, memanfaatkan kesempatan emas tersebut sebaik-baiknya. Demi menjelaskan apa dan bagaimana yang sebenarnya terjadi ketika misalnya bertemu langsung dengan Ratna Sarumpaet. Utamanya, pada hari sebelum ibunda artis cantik Atiqah Hasiholan itu mengumumkan kebohongan hasil cerita karangannya.

Begitu juga dengan Amien Rais. Alangkah bijak bila kehadirannya memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya tak usah ditunda-tunda lagi. Manfaatkan pemanggilan ini sebagai upaya untuk menjelaskan "drama" kebohongan Ratna Sarumpaet dengan sejujur-jujurnya.

Lagipula, bukankah Amien Rais pernah menyampaikan bahwa dirinya merupakan orang yang tak pernah berbohong. Pada 2 Juni 2017, ketika ramai diberitakan bahwa jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, Amien Rais diduga menerima alian dana dari kasus korupsi alat kesehatan dengan terdakwa mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Ketua Dewan Kehormatan PAN ini secara elegan menampiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun