Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Belajar dari 8 Poin Kesalahan Teknis Vlog Sri Mulyani Indrawati

13 Maret 2018   06:08 Diperbarui: 13 Maret 2018   15:42 1864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CAHAYA DARI BELAKANG mengakibatkan backlight. (Foto: YouTube Kemenkeu RI)

"Ini semua kami lakukan untuk menjaga kredibilitas pengelolaan keuangan negara secara transparan, sehingga penerimaan negara melalui pajak yang Anda bayar dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," jelas tim official yang juga tak ketinggalan mencantumkan tagar #UangKita.

Kiat Kemenkeu RI (baca: Mbak Ani) dalam menyampaikan penyuluhan dan pemahaman terkait #UangKita -- melalui media sosial dan vlog - memang laik diacungi jempol. Keren dan kreatiflah pokok'e.

Ketika mengajak nge-vlog Presiden Jokowi. (Foto: Instagram smindrawati)
Ketika mengajak nge-vlog Presiden Jokowi. (Foto: Instagram smindrawati)
Belajar dari Vlog Sri Mulyani Indrawati

Meski begitu, ada beberapa catatan saya setelah menyaksikan vlog-vlog Mbak Ani, yaitu.

Satu, masih melakukan perekaman gambar secara vertikal. Padahal, sebaiknya horizontal posisinya. Contohnya pada pengambilan gambar dalam vlog di Kawah Ijen itu. Sebaiknya, pengambilan gambar dilakukan horizontal, atau settingan fitur video diperlebar framenya.

Ini pakem nge-vlog yang mendasar sebenarnya. Kalau gambar direkam dengan posisi smartphone yang vertikal, maka hasilnya akan ada ruang hitam di kiri dan kanan tayangan video. Cilaka dua belas-nya, ketika MetroTV menayangkan kembali vlog tersebut di acara Metro Siang, ruang di sisi kiri dan kanan video kemudian "dipenuhi" saja dengan gambar yang di-blur. Entahlah itu gambar apa, hahahaaa ... [Sayang 'kan, videonya enggak tampil full di layar kaca pemirsa. Jadi, besok-besok Mbak Ani, jangan lagi nge-vlog dengan cara merekam gambar secara vertikal]

MENKEU DI KAWAH IJEN. Melakukan vlog di Kawah Ijen. (Foto: YouTube Kemenkeu RI)
MENKEU DI KAWAH IJEN. Melakukan vlog di Kawah Ijen. (Foto: YouTube Kemenkeu RI)

Tayangan MetroTV yang menayangkan kembali vlog Mbak Ani di Kawah Ijen. (Foto: MetroTV)
Tayangan MetroTV yang menayangkan kembali vlog Mbak Ani di Kawah Ijen. (Foto: MetroTV)
Berikut ini juga foto yang diambil dari vlog Mbak Ani yang gambarnya direkam secara vertikal. Vlog ini diunggah ke facebook pada 11 Februari 2018 ketika Mbak Ani ada di Dubai, Uni Emirat Arab dalam rangka menghadiri World Government Summit.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati nge-vlog secara rekam gambar vertikal. (Foto: Facebook Sri Mulyani Indrawati)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati nge-vlog secara rekam gambar vertikal. (Foto: Facebook Sri Mulyani Indrawati)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati nge-vlog secara rekam gambar vertikal. (Foto: Facebook Sri Mulyani Indrawati)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati nge-vlog secara rekam gambar vertikal. (Foto: Facebook Sri Mulyani Indrawati)
Dua, jangan merekam gambar dengan posisi cahaya yang datang dari arah belakang objek. Dalam fotografi, hal ini sering diistilahkan dengan sebutan "backlight". Pada vlog yang menampilkan dialog Mbak Ani dengan Reza Rahadian misalnya, sangat disayangkan kenapa memilih posisi tempat duduk yang membelakangi jendela dengan sinar matahari yang lebih terang daripada kondisi pencahayaan dalam ruangan. Akibatnya, sedikit banyak mempengaruhi pencahayaan yang jatuh di masing-masing wajah Mbak Ani dan Reza Rahadian. Kalaupun cahaya bisa menerangi keduanya, itu pun terlihat seperti "hambar" atau "tawar" alias kurang terang dan tidak kontras.

Mendingan pakai pencahayaan lampu terang yang ada di ruangan. Adapun background-nya, bisa pilih lukisan besar, atau kalaupun ingin latar belakangnya tetap jendela terbuka, ya risikonya cahaya di dalam ruangan juga harus dibuat lebih terang.

Lihat saja itu foto kedua, ketika Mbak Ani tertawa lebar dan posisi kepala agak miring sedikit, malah langsung "terbenam" dengan terangnya cahaya luar melalui jendela kaca. Begitupun Reza Rahadian yang sewaktu tertawa geli, dan agak merunduk, jadi malah nampak agak gelap pencahayaan di wajahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun