Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (Mbak Ani) terus nge-vlog. Sampai pertengahan Maret ini saja, sudah 2 vlog yang diunggah melalui sejumlah akun media sosialnya. Kita intip saja yuk vlog Mbak Ani di kanal YouTube Kementerian Keuangan RI.
Tentang Menkeu yang nge-vlog, silakan baca dulu tulisan saya sebelumnya: Ajib! Ini Dia Gaya Sri Mulyani Indrawati Ketika "Nge-vlog".
Membuka pekan perdana Maret 2018, Mbak Ani nge-vlog pada ketinggian 2.443 mdpl, tepatnya di Kawah Ijen yang tentu saja ada di Gunung Ijen, perbatasan antara Banyuwangi dengan Bondowoso.
Menkeu yang enerjik ini berbicara dalam Bahasa Inggris yang fluently. Intinya mengajak pemirsa setia kanal video blogging #SMIVLOG untuk datang dan menikmati ciamiknya alam pemandangan Kawah Ijen yang kedalamannya mencapai 200 m dengan luas 5.466 hektar.
Seperti diterjemahkan OfficialYouTube Kemenkeu RI, dalam vlog itu Mbak Ani menuturkan, "Sekarang kita berada di Gunung Ijen yang memiliki pemandangan indah nan spektakuler. Butuh 2,5 jam untuk sampai ke sini. Mendaki ke atas gunung melalui jalur yang menantang dan sulit. Tapi kalian tidak akan menyesal. Pemandangan yang spektakuler. Dan untuk Anda semua yang akan datang ke Indonesia, hanya membutuhkan 15 menit dari Bali dengan pesawat untuk datang ke sini. Lokasinya di Banyuwangi, Jawa Timur."
Ya, Menkeu beserta rombongan memang sedang meninjau langsung kesiapan Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu tujuan wisata dalam rangka kegiatan IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 (AM2018) yang akan diselenggarakan di Bali pada Oktober. "Ijen adalah salah satu destinasi wisata terindah di Indonesia. Saya tunggu kehadiran Anda di sini, segera! Ayo datang ke Ijen dan nikmati pemandangan spektakuler dari Gunung ini," undang Menkeu.
Dalam seminggu, vlog berjudul: [EVENT] - Menkeu Sri Mulyani Menikmati Pemandangan di Gunung Ijen ini meraih 783 views. Durasi vlog ini pendek, cuma 55 detik! [Kenapa pendek ya? Enggak seperti biasanya deh. Padahal, bisa disambung-sambung tuh video penuturan Mbak Ani dengan menampilkan juga alam pemandangan Kawah Ijen - yang kata Mbak Anie, begitu amazing and spectacular]
Vlog berikutnya adalah pada 7 Maret. Ini vlog yang dipersiapkan secara khusus oleh tim official, karena menampilkan dialog spontan antara Mbak Ani dengan Reza Rahadian, aktor utama film layar lebar "Benyamin Biang Kerok".
Durasi vlog ini lumayan panjang 13:20 dan diberi titel [VLOG] - Q&A Menkeu Sri Mulyani bersama Reza Rahadian. Hebatnya, baru diunggah kira-kira sepekan, yang views sudah mencapai nyaris 35 ribu.
Vlog ini menyampaikan pertanyaan dari netizen - yang sebelumnya sudah disampaikan melalui akun media sosial Kemenkeu RI. Pertanyaan ditujukan kepada 2 tokoh yang sama-sama membanggakan ini. Saling bergantian, Mbak Ani dan Reza Rahadian membacakan dan langsung menjawab pertanyaan pilihan dari netizen. Interaktif dan spontan, diselingi canda tawa yang hangat.
"Ini semua kami lakukan untuk menjaga kredibilitas pengelolaan keuangan negara secara transparan, sehingga penerimaan negara melalui pajak yang Anda bayar dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,"Â jelas tim official yang juga tak ketinggalan mencantumkan tagar #UangKita.
Kiat Kemenkeu RI (baca: Mbak Ani) dalam menyampaikan penyuluhan dan pemahaman terkait #UangKita -- melalui media sosial dan vlog - memang laik diacungi jempol. Keren dan kreatiflah pokok'e.
Meski begitu, ada beberapa catatan saya setelah menyaksikan vlog-vlog Mbak Ani, yaitu.
Satu, masih melakukan perekaman gambar secara vertikal. Padahal, sebaiknya horizontal posisinya. Contohnya pada pengambilan gambar dalam vlog di Kawah Ijen itu. Sebaiknya, pengambilan gambar dilakukan horizontal, atau settingan fitur video diperlebar framenya.
Ini pakem nge-vlog yang mendasar sebenarnya. Kalau gambar direkam dengan posisi smartphone yang vertikal, maka hasilnya akan ada ruang hitam di kiri dan kanan tayangan video. Cilaka dua belas-nya, ketika MetroTV menayangkan kembali vlog tersebut di acara Metro Siang, ruang di sisi kiri dan kanan video kemudian "dipenuhi" saja dengan gambar yang di-blur. Entahlah itu gambar apa, hahahaaa ... [Sayang 'kan, videonya enggak tampil full di layar kaca pemirsa. Jadi, besok-besok Mbak Ani, jangan lagi nge-vlog dengan cara merekam gambar secara vertikal]
Mendingan pakai pencahayaan lampu terang yang ada di ruangan. Adapun background-nya, bisa pilih lukisan besar, atau kalaupun ingin latar belakangnya tetap jendela terbuka, ya risikonya cahaya di dalam ruangan juga harus dibuat lebih terang.
Lihat saja itu foto kedua, ketika Mbak Ani tertawa lebar dan posisi kepala agak miring sedikit, malah langsung "terbenam" dengan terangnya cahaya luar melalui jendela kaca. Begitupun Reza Rahadian yang sewaktu tertawa geli, dan agak merunduk, jadi malah nampak agak gelap pencahayaan di wajahnya.
Bandingkan dengan foto berikut ini, yang diambil dari vlog berjudul: Selamat Hari Ibu. Vlog ini dibuat dalam ruangan, dan posisi jendela ditutup, sehingga cahaya tidak datang dari arah belakang. Tidak ada backlight, sekaligus juga wajah Mbak Ani nampak terlihat jelas karena pencahayaan dalam ruangan cukup kuat. Raut wajah Mbak Ani ketika terisak menangis kala mengingat sang almarhumah ibundanya juga kelihatan mencolok dan ekspresif sekali! Pengambilan gambar vlog ini, saya nilai sukses!
Begitu juga dengan vlog yang berjudul [VIDEO NEWS] - Arti Cinta Pada Negara Bagi Sri Mulyani Indrawati yang diunggah ke YouTube pada 22 Oktober 2016, ternyata juga bagus dalam pencahayaan ruangan. Wajah Mbak Ani begitu tajam tampak dalam frame video yang merekam dengan jarak cukup dekat.
Contohnya terjadi dalam vlog yang dikasih judul [VLOG] - A Day with Minister: Yogyakarta #SMIVLOG.
Lihat foto di bawah ini. Foto paling atas ketika Mbak Ani nge-vlog di Yogyakarta. Alih-alih menggunakan tongsis, hasil rekaman gambarnya justru goyangnya kelihatan banget. Ya, mungkin karena Tongsis yang dipakainya cuma yang standar punya. Stick-nya pun mungkin kurang mantap menahan beban smartphone dan pergerakan Mbak Ani yang "lincah". Padahal, andai mau bisa lebih smooth pengambilan gambar dan tidak terlalu banyak goyangan, Mbak Ani bisa saja memanfaatkan atau menjadikan pagar di balkon kamar hotelnya itu sebagai "penyangga" Tongsis.
Sedangkan pada foto kedua dibawahnya, Mbak Ani melakukan pengambilan gambar dirinya dengan Tongsis yang lebih kekar dan "wah". Tapi, perhatikan fotonya dulu. Tangan kirinya memegang tongsis, sedangkan tangan kanannya sibuk memegang gelas. Hahahaaa ... 'gimana enggak goyang hasil rekaman gambarnya kalau kedua tangan 'sibuk' kayak begini?
Steve Stockman dalam bukunya How To Shoot Video That Doesn't Suck : Cara Asyik Bikin Video Ciamik antara lain menuturkan, ketika perekaman gambar dilakukan, jangan bergerak, jangan goyang. Jangan juga nge-zoom gambar selama pengambilan gambar. Ritme yang harus diingat untuk merekam gambar adalah: [Pindah, Bidik, Rekam, Berhenti]. Lalu, lanjutkan lagi: [Pindah, Bidik, Rekam, Berhenti].
Penggunaan microphone clip on ini juga disarankan netizen, John Parapat yang menulis komen pada [VLOG] - Q&A Menkeu Sri Mulyani bersama Reza Rahadian. "Next, pakai mic yang bagus juga biar enggak terlalu pick up surrounding noise, kalau perlu pakai microphone clip on saja," tulis John.
[Cahyo Ichsanto] : "Saran buat editing vlognya, suara musik terlalu keras."
[Brilianoka182 Channel] : "Suara musiknya kegedean (editing video)."
[Riza Iskandar] : "Video editor 'gimana, masa backsound lebih kenceng dari vokal?"
[Merlyn Rizky - SDS Mahatma Gandhi Kmy] : "Kasih saran, volume backsoundnya terlalu besar jadi suaranya kurang terdengar. Terimakasih Q&A yang bermanfaat :) ..."
Vlog yang berjudul: [VLOG] - VLOG Menkeu Sri Mulyani Indrawati: Batam #SMIVLOG dan mempertontonkan kerja Mbak Ani di lapangan ini, terpaksa harus "rusak" sebagian karena kualitas rekaman suara yang terganggu deru mesin kapal (atau faktor lain?) di pelabuhan. Jadi, apa yang disampaikan Mbak Ani di penghujung vlog justru kurang nyaman terdengar oleh pemirsa.
Makanya, lebih baik dalam kondisi suasana yang tingkat kebisingannya membuat kurang nyaman untuk nge-vlog, lakukan terlebih dahulu tes kualitas rekam, baik gambar (juga cahaya) maupun suara. Daripada hasilnya nanti mengecewakan, yaenggak apa-apalah bersusah-susah sedikit membuat tes rekaman ini.
Selain itu, Mbak Ani ini 'kan juga sering tampil menyampaikan kuliah umum, speech dan sebagainya. Sebaiknya tim official mempersiapkan matang momentum perekaman gambarnya, jangan sampai suara yang terekam menjadi tidak jelas, kejauhan, menggema dalam ruangan dan sebagainya. Siapkan audio recorder khusus yang dapat merekam audio moment-moment ketika Mbak Ani sedang berbicara di atas panggung atau podium. Letakkan saja audio recorder di podium atau dekat dengan speaker yang biasanya tersedia di sekitar lokasi acara.
Nantinya, pada saat editing video, tinggal padukan antara hasil audio recorder dengan pengambilan gambar. Atau, dibuat suara Mbak Ani muncul dengan kualitas baik, tetapi gambar justru memperlihatkan suasana para hadirin maupun kondisi ketika Mbak Ani menyampaikan speech. Tinggal bagaimana kreativitas sajalah ini, yang penting kualitas suara dan gambar terekam dengan baik.
Pengetesan ini juga perlu dengan menambahkan dalam daftar checking yaitu mengetahui sisa kapasitas memory storage yang ada di smartphone. Jangan sampai, pas lagi merekam gambar, tiba-tiba pedot, putus gara-gara memorystoragenya sudah full.
Oh ya, satu lagi pastikan juga bahwa fitur smartphone ada dalam posisi Airplane Mode, sehingga notifikasi pesan WhatsApp!, Line, SMS dan lainnya, tidak akan tang-ting-tung berbunyi. Steve Stockman dalam bukunya tadi juga mengingatkan hal yang sama, tetapi dengan istilah nonaktifkan efek digital kamera.
Andai sudah punya sapaan sendiri kepada pemirsanya, Mbak Ani pasti akan lebih enak "tek-tok"-nya dengan "narasumber" atau "tamu-tamu" dalam vlognya. Seperti yang bisa disaksikan dalam [VLOG] - #SMIVLOG A day with The Minister: Palembang.
Begitulah 8 catatan yang bisa menjadi saran perbaikan buat Mbak Ani dan tim official-nya dalam memproduksi video blogging. Apa yang dilakukan Mbak Ani dengan nge-vlog selayaknya menjadi teladan kekinian bagi pejabat publik lainnya. Melalui vlog, publik jadi lebih mudah paham tentang apa-apa saja yang dikerjakan para pejabat secara transparan.
Jangan berhenti, ditunggu terus ya vlog-vlognya, Mbak Ani ...
oo o O o oo
Baca juga tulisan sebelumnya:
Ajib! Ini Dia Gaya Sri Mulyani Indrawati Ketika "Nge-vlog"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H