![Screenshot tulisan Hilman Fajrian di Kompasiana.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/12/hilman-6-5a586236dd0fa811205f6203.jpg?t=o&v=555)
Setiap usaha pasti memiliki model bisnis. Namun setiap usaha yang sukses pasti telah mengujicoba berbagai model bisnis sampai akhirnya mereka sukses menemukan salah satu yang tepat. Dalam model bisnis kita menentukan mesin pertumbuhan.
Setiap bisnis adalah perjalanan dan pembelajaran. Temukan growth hack Anda. Jangan pernah takut mengubah atau memodifikasi model bisnis dan mesin pertumbuhan. Jadilah first mover dalam growth hack Anda sendiri. Jangan takut berpikir berbeda. Percayai apa yang Anda mau percayai meski itu bertentangan dengan keyakinan umum. Seringkali ide yang terbukti paling sukses adalah ide yang awalnya dianggap paling konyol.
o o o O o o o
![Hilman Fajrian (kanan) dan kutipannya. (Sumber: Facebook Hilman Fajrian)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/12/hilman-8-5a5865255e13737deb311902.jpg?t=o&v=555)
Begini jawabannya.
Pernah dalam satu kesempatan, Goenawan Mohamad mengatakan bahwa tulisan esai Capingnya adalah karena hendak mengajak orang atau pembaca untuk berpikir. That's it! Ini juga toh yang menjadi ciri khas tulisan-tulisan "Sang Fajar". Hampir semua tulisan Hilman membuat kita semakin mengasah pikir. Memikirkan guliran ide-ide yang dituangkannya, sampai memikirkan Hilman ini makanan pokoknya apa sampai-sampai ia bisa menulis se-ciamik begitu. Hahahahaaa ... kidding!
Hal lain, Goenawan Mohamad juga pernah mengaku bahwa beliau acapkali mengutip sejumlah buku. Bukan untuk supaya tulisannya kelihatan gagah-gagahan, tapi karena waktu Caping dibuat, banyak buku-buku bagus yang masuk ke Indonesia. Ada semangat Goenawan Mohamad untuk mengajak orang mencari dan membaca buku-buku bagus tersebut. Nah, setali tiga uang dengan Hilman. Banyak tulisannya yang diperkaya dengan kutipan bermutu sesuai konteks yang ditulisnya. Sepertinya, "Sang Fajar" memang seperti "Mentari". Meski tak pernah diminta untuk memberi cahaya dan hangatnya sinar surya, tetapi selalu saja "Mentari" memberi tanpa perlu merasa itu adalah "gagah-gagahan" atau menunjukkan level intelektualnya.
Yup, kita sudahi kurasi ini. Ngeri, Hilman Fajrian sudah siap meng-copy paste link tulisan ini dan segera ia akan sebarkan ke seantero negeri.
Tabik.