Coba lihat foto yang di atas ini. Kamu lihat deh, apa yang dilindas ban mobil dan motor itu?
Aspal!
Ya betul, aspal. Tapi lihat dulu, apa tuh yang warnanya putih abu dan bundar kecil itu?
Apaan sih itu, uang koinkah?
Nah benar, itu uang logam kita. Uang yang dikeluarkan Bank Indonesia.
Wah, miris banget. Kenapa musti dibuang-buang? Kalau dikumpulin kan bisa jadi banyak.
(Saya pun tersenyum. Kecut)
o o O o o
Jelas kelihatan, uang koin receh yang terbuang itu bahkan sudah "terbenam" dan menyatu dengan permukaan aspal. Bagaimana enggak? Panas menyengat membuat aspal memuai, dan uang koin receh yang setiap saat terlindas ban-ban kendaraan itu pun melesak masuk dalam pori-pori aspal.
Di pertigaan jalan tersebut, saya coba bertanya kepada salah seorang "Pak Ogah" atau "pengatur lalu-lintas". Bagaimana caranya? Sedikit putar otak supaya "Pak Ogah" tak tersinggung, saya berdalih ingin menukar dua lembar uang kertas Rp 2000, dengan uang logam miliknya. Kendaraan saya pinggirkan sambil memanggil "Pak Ogah" yang tampak mengenakan kemeja kotak-kotak dengan luaran hoodie bertutup kepala.