Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mata Najwa Kembali

8 Januari 2018   16:39 Diperbarui: 25 Januari 2018   13:48 2554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konferensi Pers MataNajwa di Jakarta melalui Akun FB Trans7. (Foto: FB Trans7)

Pun begitu, kita mahfum, sebagai profesional, Nana pasti tetap tidak akan sudi membongkar semua tentang apa yang sesungguhnya terjadi antara dirinya, tim Mata Najwa bersama pihak MetroTV.

(Tayangan Metro TV program Mata Najwa episode Cerita Anak Jokowi, 24 Februari 2016. || Foto: Gapey Sandy)
(Tayangan Metro TV program Mata Najwa episode Cerita Anak Jokowi, 24 Februari 2016. || Foto: Gapey Sandy)
Kedua, sepanjang masa jeda (5 bulan), sejak episode terakhir Wawancara Eksklusif dengan Novel Baswedan di MetroTV pada 8 Agustus 2017, Nana sebenarnya terus berkarya. Ia tidak pernah meninggalkan job-nya sebagai host. Hanya saja, Nana dan tim Mata Najwa mencoba channel baru yaitu "televisi" digital YouTube.

Ketika ada jurnalis bertanya, mengapa pilih berlabuh di Trans7 yang notabene bukan televisi berita seperti MetroTV? Lantas, bagaimana dengan nasib televisi digital Mata Najwa (atau Catatan Najwa Shihab) di Yotube, Nana menjawab dengan secara diplomatis. Lagi-lagi tanpa mau menyinggung MetroTV tentunya.

"Televisi dan media digital tidak bertolak belakang, tapi saling melengkapi. Bukan harus memilih salah satu, tapi kesempatan berkarya memang ada di dua medium (penyiaran) tersebut. Maka, inilah yang Mata Najwa upayakan untuk optimalkan dan maksimalkan. Kami akan terus melakukan kedua-duanya," kata Nana.

Perempuan dengan mata yang indah ini menambahkan, survei membuktikan, bahwa 90% penduduk Indonesia yang berusia di atas 12 tahun, masih sestia menonton televisi untuk mencari informasi. 

"Sedemikian kuat, powerful-nya media televisi, sekaligus menjadikan ini sebagai beban dan tanggung jawab kami untuk menghasilkan konten berkualitas. Menjadi penyampai informasi tidak mengaburkan fakta, dan melatih orang memilih serta memilah keputusan yang tepat," kata perempuan yang lahir di Makassar, 16 September 1977 ini.

Hmmmm.. setidaknya kita senang untuk memegang pernyataan Nana nih, bahwa ia tidak akan meninggalkan medium channel digitalnya di YouTube. Apalagi, per Januari 2018, subscriber-nya sudah mencapai 213 ribu, termasuk saya dong.

Ketika sempat Konferensi Pers MataNajwa On Stage di Jember saat masih di MetroTV. (Foto: jemberkab.go.id)
Ketika sempat Konferensi Pers MataNajwa On Stage di Jember saat masih di MetroTV. (Foto: jemberkab.go.id)
Ketiga, sebelum Mata Najwa tayang perdana di Trans7, kita masih belum tahu, bakal seperti apa tampilan program talkshow kenamaan yang sudah banyak menyabet berbagai prestasi prestisius ini. Tapi, jebolan Melbourne Law School (2000) ini menjanjikan, Mata Najwa "reborn" akan memiliki tim kerja yang apik bersama punggawa dan awak Trans7.

Selain, ini yang paling penting, MataNajwa tidak akan meninggalkan karakter lama. Apa sajakah itu? Ini yang diucapkan Nana:

  • Melihat dan menayangkan isu-isu yang penting.
  • Menelisik politisi.
  • Menyandingkan ambisi dengan rekam jejak narasumber.
  • Mengangkat isu anti korupsi.
  • Mengangkat isu toleransi.
  • Kritis membedah persoalan.
  • Tetap mengedepankan independensi (non partisan).

Tujuh karakter lama Mata Najwa di MetroTV ini sudah dijanjikan Nana bersama tim kerjanya untuk tidak di-delete pada tampilan-tampilan talkshow di Trans7.

Kita belum bisa menilai, apakah semuanya akan diterapkan, atau sebaliknya. Tidak elok rasanya menilai, sebelum "mencicipi" tayangan demi tayangan MataNajwa di saluran televisi milik "Anak Singkong" tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun