Dirjen IKM Kementerian Perindustrian ini juga mengatakan, saat ini Pemerintah membutuhkan data untuk memetakan dan menemukan solusi atas permasalahan yang tengah dihadapi industri batik domestik.
"Kita perlu data (industri batik nasional - red). Karena seperti kita tahu, yang namanya impor borongan itu sudah ditutup. Sedangkan kebutuhan bahan baku untuk teman-teman perajin batik masih banyak sekali. Misalnya untuk bahan baku Kain Mori juga Kain Sutra Halus. Dengan ditutupnya impor borongan, maka Pemerintah berencana untuk membuat Material Center, karena IKM jelas tidak akan bisa membeli bahan baku dalam jumlah partai besar. Untuk membangun Material Center, kami perlu data, misalnya kebutuhan kain untuk memenuhi industri batik nasional, zat warna dan lainnya. Kami punya gedung di Semarang untuk bisa dijadikan Material Center. Mengapa di Semarang? Karena strategis lokasinya. Dekat menuju ke Pekalongan, Pemalang, Solo, Yogyakarta dan lainnya. Nah, yang sekarang sedang dicari adalah siapa pengelola Material Center tersebut. Kalau APPBI mau mengelola, ya silakan saja. Tapi jangan lupa, butuh duit," urai Gati disambut tepuk tangan hadirin.
"Apa sih masalah yang selama ini terjadi di marketplace online? Masalahnya yaitu, yang jualan didalamnya adalah hanya pedagang doang. Tetapi, kalau bergabung dengan kami melalui e-Smart IKM, maka yang akan berjualan adalah sudah pasti produsen, yang diantaranya saya harapkan merupakan para anggota APPBI," harap Gati yang juga menunggu dengan segera, bila APPBI siap menyampaikan proposal kurikulum pendidikan batik untuk berbagai tingkatan sekolah.
Gati juga mengingatkan, antara YBI dan APPBI harus bersinergi. "Kalau saling kolaborasi, yang namanya pekerjaan pasti akan beres. Begitu juga apabila ada pameran batik, kalau bisa dilakukan bersama-sama saja. Jadi, jangan YBI bikin pameran, dan APPBI juga bikin pameran sendiri. 'Sakit kepala' nanti," pesannya sembari menegaskan bahwa pada 2020 mendatang siap menjadikan Indonesia sebagai Moslem Fashion Center In The World.
"Saya percaya, kalau busana muslimnya dibuat dengan juga menggunakan kain batik, pasti hasilnya akan bisa lebih nendang lagi," tukas Gati.
Sementara itu, Ketua Umum YBI, Justin Ginandjar Kartasasmita dalam sambutan tertulisnya menyatakan, pihaknya menyambut dengan senang hati dan mengucapkan selamat atas terbentuknya APPBI.
"YBI - yang sudah berdiri sejak 28 Oktober 1994 -, memiliki maksud dan tujuan terus meningkatkan dan mengembangkan serta melestarikan batik tentunya juga mendukung terbentuknya APPBI, sehingga upaya atau langkah yang belum atau tidak dapat dilakukan oleh YBI dapat bekerjasama dan bersinergi dengan APPBI, sehingga maksud dan tujuannya dapat terwujud," ujarnya.
Menurut Justin lagi, terbentuknya APPBI diharapkan dapat mendorong semakin tumbuh dan berkembangnya batik bukan saja di Pulau Jawa, namun juga di seluruh wilayah Indonesia.
"Selain itu, para perajin dan pengusaha batik dapat berperan-serta dalam menyampaikan aspirasi dan harapannya agar tata kelola batik Indonesia bisa bertambah baik dan akan mendatangkan nilai-nilai positif yang baru demi berkelanjutan dan kesinambungan batik di masa mendatang," katanya.