Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Art4All" Faber-Castell: Melahirkan Seni, Menginspirasi Kreasi (1)

20 Juli 2017   18:05 Diperbarui: 5 Agustus 2017   07:15 2254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
OIL PASTELS. Salah satu produk Faber Castell. (Foto: Gapey Sandy)

PLANT TOUR. Suasana kegiatan Kompasiana Visit Pabrik Faber Castell di Cibitung. (Foto: Gapey Sandy)
PLANT TOUR. Suasana kegiatan Kompasiana Visit Pabrik Faber Castell di Cibitung. (Foto: Gapey Sandy)
Tahapan proses alur Quality Control di Pabrik Faber Castell, Cibitung. (Foto: Gapey Sandy)
Tahapan proses alur Quality Control di Pabrik Faber Castell, Cibitung. (Foto: Gapey Sandy)
Plant Tour Faber-Castell Cibitung

Di Pabrik Faber-Castell Cibitung --- sekitar 43 kilometer dari Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat ---, peserta Kompasiana Visit tak bisa lagi menyembunyikan rasa kepo untuk melihat secara langsung jeroan dan mengulik tahapan proses produksi didalamnya.

Mulyadi Gunawan selaku Factory Manager Faber-Castell menjelaskan tahap demi tahap proses produksi ConnectorPen yang dihasilkan pabrik ini, yaitu proses Production Injectiondan Assembling.

"Berawal dari pengadaan raw material yang merupakan bijih plastik dan pewarna. Kemudian dilakukan mixing material antara bijih plastik dengan pewarnanya. Selanjutnya adalah proses pemanasan atau yang dinamakan injection machine process, dimana bijih plastik dan pewarna dipadatkan menjadi produk injection result," jelas Mulyadi sembari terus memandu keliling pabrik seluas 14.000 m2 yang groundbreaking-nya dilaksanakan pada Juni 2015. Sedangkan pada 14 November 2016, mulai dioperasikan bagian terbaru atau perluasan pabriknya.

Setelah injection result didapatkan, lanjut Mulyadi, tahap berikut adalah mengoperasikan assembling machine process untuk membuat part sebagai ConnectorPen, yang terdiri dari beberapa bahagian yakni body, tutup, end-plug dan connector. Dalam proses assembling ini dilakukan juga mixing tinta, artinya kita menyiapkan material untuk bisa membuat ConnectorPen yang dapat digunakan. Itulah mengapa perlu ditambahkan pewarna dalam bentuk tinta.

Pabrik Faber Castell di Cibitung. (Foto: Gapey Sandy)
Pabrik Faber Castell di Cibitung. (Foto: Gapey Sandy)
Pabrik Faber Castell di Cibitung. (Foto: Gapey Sandy)
Pabrik Faber Castell di Cibitung. (Foto: Gapey Sandy)
"Setelah assembling selesai -- dengan terus melalui Quality Control (QC) Check --, setiap ConnectorPen akan digabung menjadi satu kemasan atau assembling result. Setelah siap, baru dilakukan packing yang sudah tentu, kami menganggapnya sebagai produk finish good. Selanjutnya, hasil packing bisa dikirim ke warehouse untuk kemudian dapat di-delivery ke segenap customer," jelas Mulyadi seraya menambahkan bahwa pabriknya menegakkan Kebijakan Mutu ISO 9001, Kebijakan Lingkungan ISO 14001, dan Pelaksanaan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Menurut Mulyadi, sebagai komitmen terhadap kepedulian lingkungan, waste dari proses produksi tidak akan dibuang sembarangan. "Tapi kami pergunakan ulang untuk membuat produk atau part lagi. Prosesnya adalah dengan cara dicacah atau dilakukan peleburan ulang sebagai proses recycling. Selain itu, produk kami ramah lingkungan, bahkan bila tintanya menempel di baju maka untuk menghilangkannya tinggal dicuci saja bajunya. Yang jelas, pembuatan part produk, insert tinta, hingga produk finish good semuanya ramah lingkungan," yakinnya.

Oh iya, pabrik marker Cibitung yang saat ini memproduksi ConnectorPen ini senantiasa mendasari seluruh tahapan kerja dengan menerapkan Quality Control (QC) Flow Process. Mengapa? "Dalam proses pembuatan ConnectorPen, kami sangat menjaga sekali yang namanya proses QC. Semua itu sudah ada runutannya yang dinamakan QC Flow Process. Bermula dari pengadaan raw material dari lokal dan impor. Setelah ada permintaan dari produksi, raw material yang sudah ada dilakukan pengecekan terlebih dahulu melalui proses incoming. Sehingga, kualitas produk yang masuk ke pabrik senantiasa terjamin kualitasnya sesuai standar yang diberlakukan Faber-Castell," urai Mulyadi.

Mulyadi Gunawan, Factory Manager Faber Castell sedang memberi penjelasan. (Foto: Gapey Sandy)
Mulyadi Gunawan, Factory Manager Faber Castell sedang memberi penjelasan. (Foto: Gapey Sandy)
Proses Alur Produksi ConnectorPen Faber Castell. (Foto: Gapey Sandy)
Proses Alur Produksi ConnectorPen Faber Castell. (Foto: Gapey Sandy)
Selesai proses incoming, katanya lagi, dilanjutkan ke proses injection yang akan menilai kualitas produk lengkap dengan pengecekan start up, pengecekan visual dan fungsinya. Demikian halnya dengan proses pembentukan tinta yang prosesnya dilakukan secara internal. Raw material tinta ini juga diperoleh dari lokal dan impor, yang kemudian melalui proses mixing ink. Air yang digunakan dalam mixing ink ini menggunakan air yang sudah melalui proses Reverse Osmosis (RO). Artinya, kualitas air yang kami pergunakan sudah sangat baik sekali karena sudah melalui proses penyaringan. Air inilah yang kemudian digunakan untuk me-mixingink atau pewarnanya yang akan kita gunakan dalam proses pembuatan produk di-assembling.

"Produk yang sudah selesai dari proses assembling tetap harus melalui QC Check yang nantinya akan digunakan dalam proses produksi packing. Ketika produksi packing pun tetap dilakukan pengecekan start up atau awal pertama kali produksi, proses hingga output-nya. Begitu selesai, produknya kemudian dikirim ke gudang," tutur Mulyadi.

Pemandangan yang nampak mencolok adalah ketika sejumlah karyawan pabrik melakukan pengemasan hasil produk. "Proses packaging dilakukan secara manual. Inline process berlangsung di sini, dengan ritme yang sudah sangat berkesinambungan," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun