Di Pabrik Faber-Castell Cibitung --- sekitar 43 kilometer dari Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat ---, peserta Kompasiana Visit tak bisa lagi menyembunyikan rasa kepo untuk melihat secara langsung jeroan dan mengulik tahapan proses produksi didalamnya.
Mulyadi Gunawan selaku Factory Manager Faber-Castell menjelaskan tahap demi tahap proses produksi ConnectorPen yang dihasilkan pabrik ini, yaitu proses Production Injectiondan Assembling.
"Berawal dari pengadaan raw material yang merupakan bijih plastik dan pewarna. Kemudian dilakukan mixing material antara bijih plastik dengan pewarnanya. Selanjutnya adalah proses pemanasan atau yang dinamakan injection machine process, dimana bijih plastik dan pewarna dipadatkan menjadi produk injection result," jelas Mulyadi sembari terus memandu keliling pabrik seluas 14.000 m2 yang groundbreaking-nya dilaksanakan pada Juni 2015. Sedangkan pada 14 November 2016, mulai dioperasikan bagian terbaru atau perluasan pabriknya.
Setelah injection result didapatkan, lanjut Mulyadi, tahap berikut adalah mengoperasikan assembling machine process untuk membuat part sebagai ConnectorPen, yang terdiri dari beberapa bahagian yakni body, tutup, end-plug dan connector. Dalam proses assembling ini dilakukan juga mixing tinta, artinya kita menyiapkan material untuk bisa membuat ConnectorPen yang dapat digunakan. Itulah mengapa perlu ditambahkan pewarna dalam bentuk tinta.
Menurut Mulyadi, sebagai komitmen terhadap kepedulian lingkungan, waste dari proses produksi tidak akan dibuang sembarangan. "Tapi kami pergunakan ulang untuk membuat produk atau part lagi. Prosesnya adalah dengan cara dicacah atau dilakukan peleburan ulang sebagai proses recycling. Selain itu, produk kami ramah lingkungan, bahkan bila tintanya menempel di baju maka untuk menghilangkannya tinggal dicuci saja bajunya. Yang jelas, pembuatan part produk, insert tinta, hingga produk finish good semuanya ramah lingkungan," yakinnya.
Oh iya, pabrik marker Cibitung yang saat ini memproduksi ConnectorPen ini senantiasa mendasari seluruh tahapan kerja dengan menerapkan Quality Control (QC) Flow Process. Mengapa? "Dalam proses pembuatan ConnectorPen, kami sangat menjaga sekali yang namanya proses QC. Semua itu sudah ada runutannya yang dinamakan QC Flow Process. Bermula dari pengadaan raw material dari lokal dan impor. Setelah ada permintaan dari produksi, raw material yang sudah ada dilakukan pengecekan terlebih dahulu melalui proses incoming. Sehingga, kualitas produk yang masuk ke pabrik senantiasa terjamin kualitasnya sesuai standar yang diberlakukan Faber-Castell," urai Mulyadi.
"Produk yang sudah selesai dari proses assembling tetap harus melalui QC Check yang nantinya akan digunakan dalam proses produksi packing. Ketika produksi packing pun tetap dilakukan pengecekan start up atau awal pertama kali produksi, proses hingga output-nya. Begitu selesai, produknya kemudian dikirim ke gudang," tutur Mulyadi.
Pemandangan yang nampak mencolok adalah ketika sejumlah karyawan pabrik melakukan pengemasan hasil produk. "Proses packaging dilakukan secara manual. Inline process berlangsung di sini, dengan ritme yang sudah sangat berkesinambungan," ujarnya.