Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Money

Tambang Sokong Kehidupan Bangsa Sejahtera

13 November 2016   00:42 Diperbarui: 13 November 2016   01:25 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kios oleh-oleh khas Berau selalu ramai pengunjung. (Foto: Gapey Sandy)

Dalam upaya meningkatkan kualitas bagi siswa-siswi dari daerah terpencil, PTFI dan LPMAK bekerjasama dengan Yayasan Pesat dan Keuskupan Timika mengeloka empat asrama putra dan putri di Mimika, dan dengan Yayasan Binterbusih di Jawa Tengah. Pendidikan berpola asrama ini bertujuan menanamkan sikap disiplin bagi siswa-siswi agar memiliki kemandirian dan memiliki pola hidup teratur.

Program CSR untuk peningkatan Angka Partisipasi Sekolah oleh PTFI. (Foto: PT Freeport Indonesia)
Program CSR untuk peningkatan Angka Partisipasi Sekolah oleh PTFI. (Foto: PT Freeport Indonesia)
Program CSR peduli pendidikan putra-putri daerah oleh PTFI. (Foto: PT Freeport Indonesia)
Program CSR peduli pendidikan putra-putri daerah oleh PTFI. (Foto: PT Freeport Indonesia)
Bekerjasama dengan pihak ke tiga dalam penyelenggaraan pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi para guru di Kabupaten Mimika untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para guru dalam pengajaran mata pelajaran khusus serta memberi dukungan bagi para guru di daerah terpencil.

PTFI juga membangun sebuah Institut Pertambangan untuk melatih putra dan putri asli Papua agar terampil menjadi pekerja tambang kelas dunia yang siap bersaing di dunia industri pertambangan.

Kedua, pemberdayaan perempuan. PTFI melalui Koperasi Aitomona sejak 2008 lalu mengedepankan pemberdayaan perempuan Papua dengan cara mengajarkan keterampilannya sehingga dapat berperan dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Lewat berbagai pelatihan seperti mengelola keuangan keluarga, menjahit sampai dengan membuat makanan dari bahan lokal diajarkan agar kelak dapat tecipta industri skala rumah tangga.

Ketiga, peningkatan kapasitan lembaga. PTFI terus berusaha dan mendukung lembaga-lembaga yang menjadi representatif masyarakat lokal dalam meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas pengelolaan dana program pengembangan masyarakat dari PTFI. Lembaga-lembaga yang menerima dana program pengembangan masyarakat adalah LPMAK, Yayasan Tuarek Natkime, Yayasan Waartsing, Yayasan Yu-Amako, Yayasan Hak Asasi Manusia dan Anti Kekerasan (YAHAMAK) dan Forum MoU 2000. Melalui auditor independen dan pelatihan pembuatan laporan keuangan sangat diperlukan untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga, sehingga masyarakat dapat mengetahui penggunaan dana tersebut dan konflik kepentingan dapat dihindari.

Lembar Data Program Kesehatan 2013 di PTFI. (Sumber: PT Freeport Indonesia)
Lembar Data Program Kesehatan 2013 di PTFI. (Sumber: PT Freeport Indonesia)
Pelayanan program kesehatan di PTFI. (Foto: PT Freeport Indonesia)
Pelayanan program kesehatan di PTFI. (Foto: PT Freeport Indonesia)
Di bidang program kesehatan, PTFI mendirikan Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) dan Rumah Sakit Waa Banti (RSWB) dengan menggunakan Dana Kemitraan PTFI. RSMM dioperasikan oleh Yayasan CaritasTimika Papua (YCTP), sementara RSWB dioperasikan oleh International SOS. Selain rumah sakit, untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, PTFI dan LPMAK mensponsori beberapa klinik yang ada di Mimika. Klinik-klinik tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti SP IX, SP XII, Nayaro, dan Pomako.

Tak ketinggalan, program kesehatan masyarakat juga dilakukan dengan berfokus pada Kesehatan Ibu dan Anak, Pengendalian Malaria, Pengendalian HIV & AIDS, Pengendalian TB, Air bersih dan Sanitasi.

Khusus untuk program ekonomi, tujuannya dilaksanakan untuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi sumberdaya alam di sekitar. Program ini mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat serta dipadukan dengan kearifan lokal. Contoh: program perikanan tangkap yang telah dimulai oleh PTFI pada 2009 dengan melibatkan LPMAK dan Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) dari Keuskupan Timika. PTFI, melalui tim Program Pendampingan dan Pengembangan Masyarakat Lima Desa (P3MD), memberikan pendampingan dan dukungan transportasi dan sumber daya manusia.

Program peternakan di Desa Wangirja (SP IX) dan Desa Utikini Baru (SP XII) di tujukan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dikampung tersebut. Program ekonomi di kedua kampung tersebut tidak terlepas dari program infrastruktur yang dibangun bagi masyarakat yang secara sukarela pindah dari kampung asal mereka di dataran tinggi ke dataran rendah.

CSR program peternakan di PTFI. (Foto: PT Freeport Indonesia)
CSR program peternakan di PTFI. (Foto: PT Freeport Indonesia)
CSR program perkebunan menghasilkan Kopi Amungme oleh PTFI. (Foto: PT Freeport Indonesia)
CSR program perkebunan menghasilkan Kopi Amungme oleh PTFI. (Foto: PT Freeport Indonesia)
Juga program pertanian dan ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Misalnya, Program Kebun Sagu yang mengembangkan Kebun Sagu di Kampung Nayaro sebagai upaya awal untuk mencapai ketahanan pangan yang berbasis pada kearifan dan karakter lokal; Program Pertanian Dataran Rendahdi SP IX, SP XII dan di kampung-kampung Kamoro dengan menargetkan pengembangan pemanfaatan lahan perkarangan melalui tanaman hortikultura seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan ketela; Program Wanatani Kopi dan Hortikultura yang intinya merupakan pengembangan ekonomi masyarakat di dataran tinggi Amungme dengan berfokus kepada pengembangan usaha wanatani kopi, pendampingan budidaya tanaman hortikultura, dan tanaman pangan.PTFI melalui Yayasan Jayasakti Mandiri. Saat ini bahkan telah dikembangkan usaha perkebunan coklat terutama di sekitar SP IX dan SP XII. Program ekonomi lainnya yaitu program pembinaan UMKM dan dana bergulir.

Membaca sekilas apa yang sudah dilakukan sejumlah perusahaan melalui program CSR, rasanya kita bangga memiliki kekayaan alam yang berlimpah-ruah. Hasil bumi ini kemudian diolah, dan sebagian keuntungannya dikembalikan kepada masyarakat. Tak pelak, CSR merupakan pembangunan berkelanjutan yang memberdayakan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar termasuk kelestarian lingkungan alamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun