Sementara itu, aku Bambang, pihak Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dalam beberapa tahun terakhir juga terus menambah proyek reaktor biogas di berbagai penjuru Nusantara. Kegiatan yang sama dilakukan pula oleh banyak instansi Pemerintah Daerah.
“Model kegiatan yang sama sedang ditawarkan untuk pembangunan 10.000 reaktor pengolah sampah organik di Bandung. Prototipe digester pengolah sampahnya sudah ada beberapa unit dalam dua tahun terakhir ini. Saya berharap biogas mampu menjadi salah satu solusi nyata bagi masalah sampah di perkotaan,” jelasnya.
Memang, untuk saat ini, imbuh Bambang, pihaknya sedang melakukan perubahan positioning dari sekadar kontraktor menjadi operator. “Dalam arti, kami berusaha untuk merambah kepada masalah pengelolaan sampah-sampah di perkotaan. Kalau yang pada awalnya, reaktor biogas kami hanya mampu membuat energi bakar, tetapi dengan menjadi operator dan mengelola sampah-sampah di perkotaan, maka kami yang notabene memiliki reaktor biogas akan sekaligus mengolah sampah-sampah perkotaan yang kemudian misalnya dicampur dengan kotoran sapi, untuk kemudian menjadi biogas. Makanya, dengan meraih Danamon Social Entrepreneur Award2016 ini saya berharap semakin dapat menambah semangat dan membawa citra baik dalam pengembangan bisnis selanjutnya,” tutur Direktur CV Energi Persada ini.
Sekilas Award dan Dewan Juri
Sejak dilaksanakan pertama kali pada 2006 lalu, Danamon Social Entrepreneur Award senantiasa mengusung visi Danamon, yakni Kita peduli dan membantu jutaan orang untuk mencapai kesejahteraan. Ini merupakan ajang yang memberi apresiasi tertinggi kepada para pejuang masyarakat yang mewujudkan visi sama. Penghargaan ini dipersembahkan bagi individu-individu biasa namun menghasilkan usaha yang luar biasa dan berkesinambungan untuk memberdayakan hidup diri maupun lingkungannya melalui solusi kewirausahaan.
Lima individu yang menerima award adalah mereka yang memiliki motif memberdayakan diri dan lingkungan dengan outcome yang sudah terlihat dari outreach usahannya. Apalagi, kalau bukan jumlah orang yang terkena dampak dari kegiatan atau usaha yang dilakukan. Peraih award juga harus mempunyai komitmen terhadap sustainability usahanya yang sudah berjalan minimal selama satu tahun.
Sama seperti pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, pada 2016 ini, dewan juri terdiri dari para profesional yang begitu memahami seluk-beluk social entrepreneurship. Mereka adalah Billy Boen seorang entrepreneur sukses dan pernah memimpin beberapa merek global di Indonesia seperti Nike, Umbro, Oakley, Haagen Dazs, dan Hard Rock Café. Termasuk menciptakan League, sebuah brand sport lifestyle di Indonesia pada 2004. Lalu, Choirul Djamhari, Ph.D yang menjabat Deputi Menteri Bidang Kelembagaan di Kementerian Koperasi dan UKM. Kemudian, Chris Pudjiastuti selaku Redaksi Senior Harian Kompas.
Oh ya, menurut rencana, kelima peraih Danamon Social Entreprenur Award 2016 akan hadir menerima penghargaan pada 10 November 2016 di Jakarta. Selamat!
Dukung Bambang Budi Cahyono, sebagai peraih favorit Danamon Social Entrepreneur Awards 2016. Klik: Danamon Awards