Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Selamatkan ‘Yayang’, Selamatkan Orangutan

27 Juni 2016   14:13 Diperbarui: 27 Juni 2016   14:50 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangutan bernama 'Raymond' sudah dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen - Kaltim, pada awal Juni 2016 kemarin. (Foto: Dok. BOSF)

Sejak 1991, berapa orangutan yang sudah dilepasliarkan?

Kami telah melepaskan dan memindahkan orangutan ke wilayah hutan yang aman sebanyak sekitar 600-an individu sejak 1991 sampai dengan 2002. Namun sejak itu kami tidak memiliki lagi lahan hutan khusus yang bisa kami manfaatkan untuk pelepasliaran orangutan. Baru sejak tahun 2012 kami mulai kembali bisa melepasliarkan orangutan baik di Kalimantan Timur maupun Tengah. Sejak 2012, di Kalimantan Tengah BOSF telah melepasliarkan 167 orangutan, dan di Kalimantan Timur 45.

Bagaimana keterlibatan para pendonor terhadap orangutan yang dibantu donasinya? Mereka (para pendonor) bisa memberi nama bayi-bayi orangutan itu?

BOSF memiliki banyak aktivitas/program dalam rangka pelestarian orangutan dan habitatnya. Oleh karena itu, bentuk keterlibatan para donor tersebut bergantung dengan jenis program yang didukung. Misalnya saja dukungan untuk pembiayan pelepasliaran orangutan, maka kami akan turut mengundang perwakilan para donor untuk menyaksikan secara langsung proses tersebut sesuai dengan kesepakatan.

Selain itu kami juga akan mengirimkan pelaporan secara transparan atas program-program yang telah dikerjakan kepada para pendonor. Mengenai penamaan orangutan, hal ini merupakan salah satu fundraising tools kami dalam program pembiayaan rehabilitasi orangutan dan dilakukan dalam kerjasama secara ekslusif.

Orangutan betina bernama 'Yayang' bersama bayinya yang merasa nyaman dalam dekapan di perut. (Foto: Dok. BOSF)
Orangutan betina bernama 'Yayang' bersama bayinya yang merasa nyaman dalam dekapan di perut. (Foto: Dok. BOSF)
Pengalaman unik setelah proses pelepasliaran adakah, misalnya si orangutan tidak mau dilepasliarkan, atau justru ada yang kembali lagi?

Pengalaman paling menyenangkan adalah ketika kami berhasil menemukan orangutan yang kami lepasliarkan beranak. Sejauh ini ada lima kelahiran alami di hutan dari para orangutan yang kami lepasliarkan. Ini merupakan pencapaian yang sangat baik, mengingat tujuan pelepasliaran memang untuk membentuk populasi orangutan liar di habitat aslinya.

Ada satu orangutan yang kami lepasliar bersama anaknya Desember 2013 lalu, namanya Yayang. Saat ini ia bahkan telah memiliki bayi kedua, kami namakan Louise. Sementara anaknya yang pertama, Sayang, telah hidup mandiri, namun sesekali mereka masih menyempatkan bertemu, dan kesempatan seperti ini di mana induk dan kedua anaknya berkumpul, sungguh sebuah momen yang spesial.

* * * * * * *

Penyerahan Donasi Pelepasliaran Orangutan dari Bank BCA kepada BOSF. Dari kiri ke kanan: Maskot orangutan, Inge Setiawati, Jamartin Sihite, Jahja Setiaatmadja, dan Bungaran Saragih. (Foto: Gapey Sandy)
Penyerahan Donasi Pelepasliaran Orangutan dari Bank BCA kepada BOSF. Dari kiri ke kanan: Maskot orangutan, Inge Setiawati, Jamartin Sihite, Jahja Setiaatmadja, dan Bungaran Saragih. (Foto: Gapey Sandy)

Salah satu pihak yang begitu peduli dengan pelestarian orangutan adalah Bank BCA. Terbukti, pada Jumat (24 Juni 2016) di Menara BCA – Jakarta kemarin, bank ini kembali menyerahkan Donasi Pelepasliaran Orangutan di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur. Donasi sebesar Rp 200 juta ini merupakan bagian dari program nyata Bakti BCA yang disampaikan secara langsung oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja kepada CEO BOSF Jamartin Sihite. Disaksikan Sekretaris Perusahaan BCA Inge Setiawati,Dewan Penasehat BOSF Bungaran Saragih, dan tamu hadirin lainnya, termasuk sejumlah Kompasianer.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun