Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Terbukti, Jokowi Wujudkan Konsep Trisakti Bung Karno

15 Desember 2015   22:13 Diperbarui: 16 Desember 2015   07:44 10187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan konsep kedua, Indonesia mandiri secara ekonomi?

Well, pandangan ini tercermin pada bagian lain dari apa yang dituturkan Presiden Jokowi. Guna mengetahui kesiapan dalam rangka menghadapi persaingan antar industri kreatif di dunia global, terutama memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Presiden Jokowi mengaku pernah mengundang sejumlah pelaku industri kreatif.

“Saya belum lama ini mengundang hadir ke sini, sejumlah pelaku industri kreatif. Umur mereka ini, rupanya masih sangat muda-muda sekali. Masih dibawah 30 tahun. Luar biasa. Kepada mereka saya sempat bertanya: Apa kalian siap menghadapi persaingan industri kreatif dengan Negara lain yang notabene akan hadir juga di Indonesia? Mereka menjawab, bahwa mereka siap menghadapinya. Tidak hanya sekali saya mengajukan pertanyaannya. Malah sampai tiga kali saya bertanya, soal kesiapan ini. Dan lagi-lagi, jawaban mereka adalah, bahwa mereka siap untuk bersaing dan menghadapi pelaku industri kreatif dari mana saja, yang datang ke Indonesia,” urai Presiden Jokowi memicu optimisme.

Menyimak penuturan jawaban bahwa pelaku industri kreatif siap menghadapi dinamika pasar global yang terbuka seperti MEA, Presiden Jokowi mengaku berpuas hati.

“Jangan sampai kita takut untuk bersaing dengan para pelaku usaha yang akan segera masuk ke Indonesia. Asal tahu saja, negara-negara lain itu sebenarnya juga merasa ketakutan dengan Indonesia. Takut dengan serbuan pelaku usaha dari tanah air yang juga akan segera masuk ke negara-negara mereka. Lha, kalau mereka saja takut dengan kita, bangsa Indonesia, kenapa kita justru takut dan menyatakan diri tidak siap untuk menghadapi dominasi mereka,” tegas Presiden Jokowi lantang.

Lagi, terbukti Jokowi menggenggam erat (amanah) konsep kedua dari Trisakti: Indonesia mandiri secara ekonomi.

(Jamuan makan siang 100 Kompasianer bersama Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. || Foto: Abi Hasantoso)

Sedangkan terkait konsep ketiga Trisakti yakni Indonesia yang berkepribadian secara sosial dan budaya, memang tidak secara eksplisit diutarakan Presiden Jokowi. Tetapi sebenarnya, sejak awal menyampaikan komentar balasan menyusul delapan Kompasianer yang bergiliran mengutarakan pernyataan maupun unek-unek, Presiden sudah mengejawantahkan konsep tersebut.

“Setelah saya amati, ternyata untuk membangun Indonesia adalah utamanya membangun sistem. Dengan sistem yang terbangun baik, maka etos kerja bangsa ini juga semakin baik. Tetapi apa boleh buat, ternyata untuk menggesa percepatan pembangunan ini tidak dapat secepat seperti yang diinginkan. Tetapi perlahan-lahan kita akan terus laksanakan upaya perbaikan menuju pembangunan Indonesia yang diinginkan. Sebelumnya, sewaktu menjawab Gubernur DKI Jakarta, saya juga melakukan hal yang sama. Sehingga saya berhasil membuat e-budgeting, e-procurement dan sebagainya. Sehingga misalnya, berapa jumlah uang masuk dan uang keluar yang diterima Pemprov DKI Jakarta, dapat online seketika itu juga dan terlihat jelas. Tapi, untuk melakukan itu semua butuh perbaikan sistem,” jelas Presiden Jokowi dengan gaya bicaranya yang tenang.

Presiden Jokowi sendiri selalu yakin bahwa untuk melakukan pembenahan yang harus dibenahi adalah sistemnya terlebih dahulu. “Barulah kemudian sumber daya manusianya untuk kemudian berujung kepada etos yang baik. Dengan kata lain, sistem akan menjadikan orang terbiasa, terbiasa akan menjadikan orang sebuah kebiasaan dan menjadikan sebuah budaya, sebuah etos,” imbuh suami dari Ibu Negara Iriana ini.

(Berfoto bersama Presiden RI Joko Widodo terlebih dahulu sebelum kembali ke Gandaria City untuk memeriahkan Kompasianival 2015. || Foto: setkab.co.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun