Shanti menjelaskan, pilar Lovepink ada dua. “Pertama, melakukan pendampingan untuk pasien kanker payudara. Kedua, melakukan kampanye deteksi dini Kanker Payudara yang tidak bisa dipreventif seperti misalnya Kanker Serviks. Untuk Kanker Payudara tidak ada serumnya, juga tidak ada vaksinnya. Untuk itu kita mensosialisasikan gerakan bernama ‘Sadari’ atau Periksa Payudara Diri Sendiri. ‘Sadari’ bisa dilakukan semua orang dari hari pertama sampai sepuluh setelah menstruasi,” jelas Shanti sudah menjalani terapi Kanker Payudara selama 1,5 tahun, dan kini harus menjalani kemoterapi lagi karena terdiagnosa Kanker Getah Bening yang menyebar ke paru-paru.
(11). Yunita Riris Widawaty. Selengkapnya tentang Riris, seorang gamer yang juga game developer ini, silakan baca tulisan saya sebelumnya: Pesona Riris, Perempuan Inspiratif NOVA 2015.
(12). Yuli Supriati. Kiprah dan perjuangan Yuli, Sekretaris Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Provinsi Banten ini, monggo di-klik tulisan saya sebelumnya: Kisah Yuli Supriati Perjuangkan Hak Layanan Kesehatan Masyarakat.
Agenda hari kedua penganugerahan PIN 2015 atau pada Minggu, 6 Desember 2015, diisi dengan talkshow yang menampilkan Psikolog UI, Rieny Hassan. Dilanjutkan dengan kunjungan sosial untuk berbagi ke salah satu Panti Werdha di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
Makan siang bersama kemudian menandai berakhirnya acara pemilihan dan penganugerahan PIN 2015. Seluruh perempuan inspiratif ini kemudian kembali ke tempat asal masing-masing, dengan semangat terbarukan untuk terus menginspirasi bangsa dan negara. Semangat yang terus menyala-nyala tanpa pernah padam!
Selamat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H