Turut berbicara, Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN Pusat, Suyono Hadinoto MSc. Menurutnya, Harganas menjadi satu upaya untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya sebuah keluarga. Karena, keluarga adalah institusi terkecil yang menjadi tempat internalisasi atas delapan fungsi keluarga yang bisa disemaikan dalam sebuah keluarga. Sekali lagi, keluarga adalah institusi terkecil, tapi sekaligus merupakan institusi terpenting, karena dari keluarga bermuara semua kepribadian, kebudayaan, perilaku dan moral seseorang.
“Ketika kita bicara tentang Revolusi Mental dan pembangunan SDM, maka hal itu akan sangat jauh dari yang diharapkan jika kita tidak memperhatikan pembangunan keluarga. Selain itu, keluarga juga menjadi hal yang penting dalam menciptakan human security terutama di Jakarta. Ironisnya, setelah saya analisa lebih jauh hingga ke lapangan, menurunnya human security di ibukota terjadi karena anak-anak yang broken home, dimana jumlah mereka cukup tinggi yaitu 80 persen. Bahkan, tidak sedikit anak-anak yang ketika ditanya “Kamu siapa?”. Mereka hanya menyebut namanya, tanpa tahu siapa pula ayah dan ibunya. Inilah produk dari keluarga yang broken home, yang ujungnya berimbas pada menurunnya human security di kota-kota besar,” urai Suyono.
Ketika banyak pihak menyuarakan pentingnya revolusi mental, menurut Suyono, wujudnya bisa berupa perubahan perilaku yang serba kurang peduli dan individualis kepada kegotong-royongan dan perilaku peduli pada orang lain. “Tapi, bagaimana seseorang itu peduli dengan orang lain, peduli pada keluarga lain, apabila diri dan keluarganya sendiri saja masih bermasalah. Artinya, revolusi mental harus berlandaskan keluarga kecil berketahanan dan sejahtera,” tuturnya mantap.
Penyerahan kumpulan tulisan Kompasianer Tangsel
Di sela acara, ada penyerahan “bingkisan” untuk Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, berupa kumpulan sebanyak 45 tulisan Kompasianer Tangsel, yang diberi titel ‘Mata Pena’ Untuk Tangsel Lebih Baik. Kliping setebal 322 halaman ini adalah karya tulisan 11 Kompasianer yang bermukim di Kota Tangsel dan sekitarnya. Adalah KompasianerNgesti Setyo Moerni yang menyampaikan langsung kumpulan tulisan dengan beragam tema seputar Kota Tangsel ini, langsung kepada Walikota Airin. Tepuk tangan para hadirin pun membahana, sebagai bentuk apresiasi bagi ide cerdas Kompasianer Tangsel.
Bagi Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, media sosial blog sekaliber Kompasiana, bukan sesuatu yang asing lagi. Maklum, Walikota Airin sebenarnya adalah juga seorang Kompasianer. Tercatat, ia bergabung dengan Kompasiana sejak 9 Februari 2010.
Sukseskan pelaksanaan Harganas XXII tahun 2015 di Kota Tangsel … !
o o o o O o o o o
Foto #1. Para pelaku pembunuhan wartawati media online Nur Baety Rofiq. Para pelaku masih berusia muda. (Foto: kompas.com)