Menurut ibu dua anak ini, kegiatan Harganas bertujuan meningkatkan komitmen Pemerintah dan Pemerintah Daerah tentang pentingnya membangun pembangunan keluarga serta mengingatkan keluarga mengenai peran dan fungsi keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang berketahanan dan sejahtera.
Dalam paparannya Airin menjelaskan, kegiatan Harganas XXII sudah mulai dilaksanakan sejak Selasa (28 Juli 2015), dengan kegiatan berupa persiapan dan pengamanan. Dilanjutkan pada Rabu (29 Juli 2015) pagi, yang akan diisi antara lain dengan pemecahan rekor MURI 22 ribu pembacaan ikrar remaja penundaan usia perkawinan di Lapangan SmartFren, TerasKota, BSD; dilanjutkan dengan Seminar Peduli Kesehatan Ibu di Puspiptek, Serpong; Seminar Nasional Pembangunan Keluarga sebagai Implementasi Pembangunan Karakter Bangsa di Hotel Atria, Gading Serpong; dan sore harinya dilaksanakan Temu Kader terkait Harganas.
Pada Kamis (30 Juli 2015), rencananya akan dimulai dengan kegiatan Pembukaan Pameran dan Gelar Produk UPPKS, Pembangunan, dan Pasar Rakyat; Pameran Batu Mulia Nusantara; Festival Anggrek; Bakti Sosial Pelayanan Keluarga Berencana; Festival Palang Pintu; Kuliner; dan Jazz, serta masih banyak lagi. Semua terkonsentrasi di Lapangan Sunburst, BSD City.
Untuk Jumat (31 Juli 2015), ada acara Senam Keluarga Indonesia dan Gerak Jalan 5.000 peserta di Lapangan Cilenggang, Serpong; lalu pada sore harinya Pawai Budaya Nusantara di Lokasi Car Free Day, BSD City; dan Gala Dinner/Welcome Dinner di malam harinya.
Pada Sabtu (1 Agustus 2015), merupakan acara puncak peringan Harganas XXII, yang dijadwalkan akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Widodo. “Acara puncak Harganas ke-XXII akan dilaksanakan pada 1 Agustus, di Lapangan Sunburst, BSD City, Tangsel. Di sana, akan ada panggung utama yang diisi dengan berbagai kegiatan termasuk pameran. Rangkaian acaranya, mulai dari seminar kesehatan, pemecahan rekor MURI 22 ribu pembacaan ikrar remaja penundaan usia perkawinan, pameran gelar dagang, pemberian sembako kepada 6.813 keluarga prasejahtera, pemberian hadiah sepuluh program PKK, kesenian Palang Pintu yang merupakan ciri khas Tangsel, penampilan Lenong, festival kuliner, pergelaran musik jazz, senam sehat dan gerak jalan bersama 5.000 peserta, pawai budaya nusantara, gala dinner dan welcome dinner bersama Dik Doank. Sedangkan acara puncak Harganas antara lain akan diisi dengan pembagian Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Sejahtera, juga pemberian hadiah-hadiah lainnya. Penutupan Harganas dilaksanakan pada 1 Agustus, dengan pameran gelar dagang juga hiburan,” ujar ibu dua anak, Ghifari dan Ghefira ini.
Airin juga menjelaskan, berbagai kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan jajarannya bersama seluruh elemen masyarakat. “Diantaranya, melakukan kerjasama dengan BKKBN dan DPR RI, untuk menyelenggarakan diskusi mengenai pernikahan usia dini di Kampus Institut Ilmu Qur’an (IIQ), Ciputat. Pernikahan usia dini ini sangat mengganggu karena dapat memulai sesuatu yang tidak baik. Tetapi, apabila calon ayah dan calon ibu sudah dalam usia matang, maka hasilnya akan menjadi keluarga yang lebih baik. Selain itu, kami juga telah melakukan sosialisasi pentingnya keluarga kecil sejahtera, kami juga menerjunkan tim yang bekerja di lapangan bersama masyarakat dan swasta, kami melakukan juga gerakan-gerakan dalam rangka untuk mengurangi angka kelahiran,” urai Airin seraya menyebutkan, bahwa ada 5.000 kader Posyandu se-Tangsel yang merangkap kader Pos KB, dan intinya membantu Pemerintah dalam hal mewujudkan Program Keluarga Berencana.
Airin menambahkan, jumlah penduduk Tangsel saat ini, meningkat dari 1,2 juta menjadi 1,4 juta jiwa. Angka ini merupakan jumlah penduduk yang tertinggi se-Provinsi Banten. “Tapi setelah kita teliti, peningkatan jumlah penduduk ini bukan karena angka kelahiran, melainkan akibat arus urbanisasi. Apalagi, setelah musim Lebaran seperti saat ini, tentu akan lebih banyak lagi orang dari daerah datang ke Tangsel,” tutur walikota kelahiran Banjar, 28 Agustus 1976 ini.
Sekadar informasi, di usianya yang ketujuh, Kota Tangsel telah banyak meraih prestasi. Beberapa diantaranya, terkait masalah (administrasi) kependudukan. Misalnya, pada tahun 2013, Tangsel didaulat menjadi satu dari tiga Kota terbaik di Indonesia dalam hal pengurusan Akta Kelahiran oleh Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), penetapan Kota Tangsel sebagai Kota Layak Anak (KLA) tingkat Pratama dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada 2013, bahkan Walikota Airin Rachmi Diany telah meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari Pemerintah Pusat melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada Harganas ke-XX di Sulawesi Tenggara tahun 2013 lalu. Lainnya lagi, Walikota Airin Rachmi Diany yang meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2014, kategori Madya yang secara simbolis diberikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise.