Permintaan Presiden ini jelas memberi angin segar, khususnya kepada para pedagang di sepanjang jalan non tol Pantura, yang dikhawatirkan terkena imbas ekonomi akibat kehadiran tol Cipali. Kondisi jalur Pantura yang senantiasa padat memang membawa berkah tersendiri bagi para pedagang. Kini, dengan kehadiran tol Cipali, kendaraan yang menuju Pantura dapat lebih memangkas waktu dan menghemat biaya operasional, dengan melintasi tol terpanjang di Indonesia ini.
Pembangunan tol Cipali sepanjang 116,75 km dibiayai dengan skema Private Public Partnership (PPP). Yaitu, kerjasama Pemerintah dengan swasta yang bertujuan meningkatkan kapasitas jaringan jalan, sekaligus mendorong pengembangan kawasan pendukung di wilayah Jawa Barat. Pembangunan tol Cipali dilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR yang menetapkan PT LMS sebagai Principle. Pemegang saham PT LMS adalah PLUS Expressways International Berhad (55%) dan PT Baskhara Utama Sedaya (45%).
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (Concession Agreement) dengan BPJT Kementerian PUPR ditandatangani pada 21 Juli 2006. Amandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol di-teken pada 27 Oktober 2011. Masa konsesi tol Cipali, hingga 20141. Dengan panjang 116,75 km, tol Cipali memiliki total 99 jembatan, atau rata-rata satu jembatan di setiap 1,2 km. Terdiri dari 29 unit Under Bridge (UB), dan 90 unit Over Bridge (OB). Sedangkan jumlah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) adalah 17 unit. Utamanya jembatan-jembatan ini adalah sebagai perlintasan jalan-jalan provinsi, nasional, kabupaten, bahkan jalan-jalan desa.
Dalam konstruksi pembangunannya, tol Cipali memiliki perlintasan sebanyak total 558 unit, dengan 205 box culvert, dan 353 pipa beton bertulang (RC Pipe) dengan diameter lebih dari 1 meter, atau sama dengan rata-rata satu perlintasan pada setiap 200 meter. Jumlah lajur tol Cipali saat ini 2x2 (pada tahap awal), dan menjadi 2x3 pada tahap berikutnya, dengan pelebaran jalan ke arah median.
Selain menjadi tol terpanjang di Indonesia, tol Cipali juga merupakan proyek jalan tol dengan fasilitas pendanaan terbesar di Indonesia (Rp 12,5 triliun), dengan melibatkan 22 bank dan institusi finansial yang berpartisipasi dalam sindikasi perbankan yang dipimpin Bank BCA dan Bank DKI.
Mengapa Ada Ruas Beton dan Aspal di Tol Cipali?
Perlu diketahui, ketika dua bus rombongan Kompasianer---yang senantiasa dikawal kendaraan Polisi Patroli Jalan Raya (PJR)---melaju di tol Cipali, ruas jalan beraspal baru mulai nampak pada KM 105 hingga KM 133. Selebihnya, ruas jalan dengan konstruksi beton. Memang, tol Cipali ini memiliki flexible pavement atau perkerasan fleksibel dengan aspal sepanjang 53,9 km. Sedangkan rigid pavement atau perkerasan kaku dengan beton adalah 62,8 km.