Kekurangan tol Cipali menurut Divisi Litbang tvOne, adalah:
- Minimnya tempat istirahat dan SPBU.
- Fasilitas toilet kurang.
- Jalan terlalu landai.
- Kurangnya marka dan penerangan jalan.
- Sebagian jalan belum diaspal.
Tak hanya menayangkan lima kekurangan tol Cipali, tvOne juga membuat film kartun Kabar Bang One yang melakukan perjalanan di tol Cipali. Dalam film berdurasi pendek ini, Bang One diperlihatkan naik sedan berwarna merah. Sambil menikmati perjalanan, Bang One berujar, “Tol Cipali, Lurus, Mulus!!”
Selanjutnya, Bang One menyampaikan peringatannya. Yaitu, karena jalan tol Cipali lurus dan mulus, membuat pengemudi menginjak gas terus. “Padahal tol ini panjang sekali. Akibatnya, korban sudah mulai berjatuhan,” ujar Bang One.
Tak hanya ‘pandai’ memperingatkan, Bang One juga menyarankan agar pengemudi yang mengantuk, segera mempergunakan layanan rest area yang ada di tol Cipali. “Jadi, kalau terasa mengantuk, obatnya cuma satu, ya istirahat. Tidur pulas sejenak. Kalau badan sudah segar, baru jalan lagi. Pulang selamat, itu yang paling nikmat ‘kan?” begitu Bang One mengakhiri cerita tentang melaju di tol Cipali.
Apa yang dipaparkan tvOne tentang kekurangan di tol Cipali dengan tayangan kartun Kabar Bang One, sungguh bertolakbelakang. Yang satu mempersoalkan kekurangan infrastruktur dan fasilitas pelayanan, sedangkan lainnya (Bang One) justru menekankan pada aspek perilaku dan psikologi pengemudi bila berkendara di tol Cipali.
Memang, kedua hal saling bertalian dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan berkendara. Kelengkapan infrastruktur jelas sesuatu yang teramat perlu. Mulai dari rest area, SPBU, toilet, tempat beribadah, gerai makanan, hingga ketersediaan Automatic Teller Machine (ATM) untuk urusan keuangan. Belum lagi, lampu penerangan jalan, rambu dan marka jalan, pengerasan jalan, serta fasilitas pendukung lain, seperti mobil derek, ambulance, kesiagaan rumah sakit, petugas keamanan, gerbang ticketing dan lainnya. Tapi, semua itu tetap menjadi kurang berarti, apabila perilaku dan psikologi pengemudi tidak mendukung kenyamanan maupun keamanan selama di tol Cipali.
Beruntung, penulis bersama 50 Kompasianer alias blogger Kompasiana, dapat meninjau langsung tol Cipali, tepatnya pada Sabtu, 4 Juli 2015 kemarin. Acara Kompasiana Visit bertajuk Mudik Asyik Lewat Cipali ini hasil kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan pelaksana pembangunan jalan tol yakni PT Lintas Marga Sedaya (LMS). Dari Kementerian PUPR, berkesempatan hadir Kepala Biro Komunikasi Publik, Velix Wanggai, dan Kepala Sub Bidang Publikasi Biro Komunikasi Publik, Yunaldi.
Eksplorasi lapangan berawal dari mulai lepas dari tol Jakarta-Cikampek, lalu memasuki ruas tol Cipali. Sejak dari gerbang Cikopo, dilanjutkan dengan meninjau rest area tipe A dan B, menyaksikan kekokohan rancang bangun jembatan, simpang susun, termasuk melihat sendiri bagaimana wujud jadi Bukit Salam yang sengaja ‘dibelah’, dan tampilan sebongkah batu raksasa yang dijuluki Bleneng dan berada di pinggir jalan pada KM 182 (masuk wilayah Cirebon), hingga merasakan sensasi ketika akhirnya keluar di gerbang tol Palimanan. Masih ada lagi, diskusi dan tanya jawab mengenai pembangunan tol Cipali dan kesiapan melayani arus mudik dan balik 2015, yang berlangsung di PT LMS, Kantor Cabang Subang, Jawa Barat.