Dengan tenggat waktu perjalanan ekspor yang berbulan-bulan itu, TMMIN tidak asal mengirim barang sesuai permintaan begitu saja. Selalu ada parameter dan ukuran kualitas yang diberlakukan.
“Ketika kita mengekspor part ada beberapa tolok ukur. Dan memang, semua yang ada di TMMIN pasti harus terukur, mulai dari Safety, Quality, Productivity, dan Cost. Sehingga untuk memastikan bahwa barang ekspor yang kita kirim sampai di tangan importir dalam kondisi baik, kita tidak begitu saja main kirim barang ekspor. Karena, justru dari kita sendiri sebelumnya sudah harus melakukan Durability Test. Bila hasilnya oke, maka dilanjutkan dengan Logistic Trial, artinya kita menguji pengiriman barang sesuai spesifikasi ke importir. Bila pesanan sudah diterima oleh importir, maka kita melakukan unpack, atau membuka packing secara bersama-sama untuk dilakukan pengukuran soal keamanan, kualitas, produktivitas, dan biayanya. Semua ini penting, karena dalam perjalanan ekspor menggunakan kontainer rawan terjadi kondensasi, akibat suhu di dalam kontainer yang bisa mencapai 70 derajat Celsius. Disinilah tantangan kita, bagaimana menjaga kualitas barang agar tetap dapat berkualitas, meski menjalani perjalanan ekspor yang lama dan butuh perlakuan yang berbeda,” tutur Fathan.
Begitulah, sekilas bagaimana rombongan Kompasianer mengulik Bagian Ekspor Komponen di Pabrik Toyota Sunter 1. Inilah bagian yang juga vital karena merupakan urat nadi yang menghubungkan TMMIN dengan pasar ekspor. Kepercayaan pelanggan jelas menjadi ‘Kartu Truf’ yang dimainkan.
Tak berlebihan bila ada kalimat yang senantiasa dijaga amanatnya, dan ditempelkan sebagai pengingat bersama. Saya beruntung menuliskannya, dan menyampaikan kepada pembaca sekalian.
Kalimat tersebut bertuliskan:
“ONCE WE LOSE CUSTOMER RELIANCE, IT WILL TAKE A LONG TIME TO RECOVERY”.
Sekali kita kehilangan kepercayaan pelanggan, akan butuh waktu lama untuk mengembalikannya.
* * * * *