Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Puasa, Kenapa Tubuh Malah Tambah Gemuk?

17 Juni 2015   21:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:09 20800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upayakan juga minum dalam jumlah banyak sebelum makan atau dalam kondisi perut kosong, jeda sesaat baru makan. Ini memudahkan kita merasa nyaman, perut tidak sebah atau berat. Berbeda rasanya jika kita minum dalam jumlah besar (lebih dari setengah gelas) justru setelah makan, apalagi makan besar. Perut akan terasa berat, lagipula, makanan yang baru saja kita makan akan sulit tercerna, karena efektifitas enzimnya berkurang.

Hal lain. Ada beberapa orang yang justru tubuhnya menjadi lebih gemuk, justru di kala puasa Ramadhan. Bagaimana mengomentari hal ini, dan faktor apa yang menyebabkannya?

Indonesia ini adalah surga kuliner, lebih spesial lagi saat Ramadhan dan Lebaran. Ditambah lagi, orang terlanjur terbiasa dan meyakini ungkapan “berbukalah dengan yang manis”, akibatnya? Semua yang manis dihajar, apalagi dengan kondisi tubuh kelaparan rentan menjadi kalap saat berbuka, jika pengendalian dirinya kurang baik. mulai dari es teler, es sirup, kolak dan sebagainya, biasanya menjadi pilihan menu berbuka

Faktanya, manisnya gula plus tepung-tepungan (apalagi masih ditambah Susu Kental Manis) yang sangat menyenangkan lidah, ternyata justru sangat memberatkan perut dan tubuh.

Belum cukup sampai di sini lho, penderitaan tubuh selama puasa. Masih dilanjutkan dengan menu utama yang biasanya serba menggugah selera sarat protein hewani. Biasanya selama puasa Ibu-ibu cenderung menyajikan masakan lebih istimewa, dan seringkali indikator makanan enak itu adalah, kalau ada protein hewani. padahal, protein hewani susah dicerna, dan hasil metabolismenya pun rawan menghasilkan sel cacat.

Ditambah lagi fakta bahwa selama Ramadhan biasanya aktifitas fisik termasuk berolahraga juga berkurang. Nah, berbagai faktor tadi berkontribusi membentuk tubuh yang cenderung lebih gemuk pasca puasa.

Menghindari supaya selama Ramadhan tidak malah menjadi gemuk, bagaimana kiatnya? Hal-hal atau kebiasaan salah apa yang musti dihindari selama puasa Ramadhan itu?

  • Pilih makanan yang tepat, untuk berbuka jangan asal manis. Dapatkan manis dari buah-buahan segar. Cukupi kebutuhan serat, vitamin dan berbagai mineral dengan mengkonsumsi sayur-sayuran aneka warna. Hindari atau batasi protein hewani selama ramadhan, pilih karbohidrat yang baik (yang masih banyak mengandung substansi baik, misalnya beras merah organik).
  • Makan secukupnya, kunyah perlahan dengan baik hingga makanan halus sempurna. Dengan cara ini kita tidak terpicu untuk makan melebihi yang dibutuhkan tubuh.
  • Hentikan makan kurang lebih pukul 20.00 malam.

Buku Food Combining karya Widyanti Yuliandari. (Foto: Twitter Inna Riana)

Untuk menu atau pola FOOD COMBINING selama puasa Ramadhan, bagaimana tips terbaiknya?

Food Combining selama bulan Ramadhan sebenarnya sama saja dengan hari-hari biasa, hanya mengikuti jam/waktu buka-sahur saja. Bedanya hanya, kalau hari-hari biasa food combiner tidak harus pantang daging (hanya dianjurkan kombinasi tidak dengan karbo dan tidak terlalu sering), maka selama puasa dianjurkan sangat menghindari dan membatasi protein hewani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun