Nama Kompasianer Widyanti Yuliandari semakin berkibar. Buku yang ditulisnya, berjudul Food Combining – Pola Makan Sehat, Enak dan Mudah, banyak diminati para pecinta gaya hidup sehat, tidak saja mereka yang biasa disebut food combiner.
“Buku saya ini mengupas pola makan serasi, food combining yang akan membuat kualitas kesehatan kita meningkat. Inilah salah satu upaya investasi kesehatan,” tukas Widyanti mengomentari bukunya yang setebal 176 halaman dan diterbitkan oleh Kawan Pustaka.
Sebagai pelaku dan mentor food combining, Widyanti---yang sejak 2010 lalu menjabat sebagai Kepala UPT Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur---memang telah banyak melahirkan tulisan-tulisan bertema pola makan seimbang itu.
Berbagai pandangan Widyanti terkait food combining ini bisa ditengok melalui blog-nya https://wyuliandari.wordpress.com maupun melalui situs pribadinya http://www.widyantiyuliandari.com. Atau, melalui Kompasiana, silakan cekidot http://www.kompasiana.com/widyanti
Kegemaran Widyanti nge-blog menjadikannya blogger sejati untuk spesifik isu, food combining. Di kota tempatnya tinggal pun, Widyanti tergabung dalam Bondowoso Writing Community (BWC). Dari namanya saja, kita sudah paham komunitas apa itu. Bersama BWC, Widyanti acapkali terlibat dalam serunya debat buku, pelatihan penulisan, dan gelar baca buku gratis melalui Taman Baca Keliling BWC. Biasanya, anggota BWC ngumpul ketika Car Free Day di yang lokasinya di alun-alun Kota Bondowoso, atau seberang Monumen Gerbong Maut. Selain, kegiatan kumpul BWC lainnya, yang rutin digelar setiap dwimingguan.
Dengan keramahtamahan yang bersahabat, Widyanti------alumnus Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh November (TL ITS) di Surabaya pada 2002---melayani permohonan saya untuk mewawancarainya secara tertulis via email. Topiknya sederhana saja, berkaitan dengan pola makan dan minum selama berpuasa Ramadhan. Tapi, dibalik kesederhanaan topik ini, ternyata ada hal menarik yang patut disimak. Terutama mengenai gejala yang tidak sedikit terjadi, yakni, kecenderungan bahwa tubuh justru semakin gemuk manakala berpuasa Ramadhan. Lho, kok bisa? Apa dan dimana salahnya?
Berikut, wawancara saya dengan Kompasianer Widyanti Yuliandari, praktisi dan mentor food combining:
* * * * *
Selama berpuasa Ramadhan, bagaimana pola yang terbaik untuk asupan makan dan minum kita?
Puasa sebenarnya merupakan kesempatan untuk mendapat manfaat kesehatan, salah satunya dengan jalan detoks. Dengan catatan asupan makan dan minum harus diatur. Kalau berkaca pada pola makan/minumnya kaum food combiner, rata-rata secara umun sebagai-berikut:
- Memperbanyak buah dan sayur segar.
- Menjaga kecukupan asupan air putih berkualitas .
- Menghindari teh-kopi selama bulan puasa, karena efek diuretiknya dikhawatirkan menimbulkan dehidrasi.
- Menghindari protein hewani selama bulan puasa.
- Menghindari makanan prosesan/pabrikan.