Mohon tunggu...
Gani Sipayung
Gani Sipayung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirasawasta

Desain Grafis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ualu Turpuk Keturunan Raja Silahi Sabungan : Makna Historis Budaya

3 Juli 2024   00:37 Diperbarui: 20 Desember 2024   16:22 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mangatar Tambunan  , Sumber : Majalah Holong

Sepenggal Kisah Relief Tugu dan Makam Raja Silahi Sabungan

Mangatar Tambunan  , Sumber : Majalah Holong
Mangatar Tambunan  , Sumber : Majalah Holong

Saksi Hidup ini bernama Mangatar Tambunan, tingal di Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara, suatu kenyataan dalam hidupnya setelah selesai mengerjakan dan membentuk relief bangunan Tugu/Makam Raja Silahi Sabungan dan siap untuk diresmikan (diresmikan bulan November 1981) diapun menemukan jodohnya dan langsung menikah. Mangatar Tambunan, kala itu seorang lajang, berdoa secara khusuk kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk meminta petunjuk agar dalam ilham penglihatannya dapat digambarkan semua, yaitu tentang bagaimana awal mula perjalanan demi perjalanan maupun peristiwa demi peristiwa yang pernah dilalui Raja Silahi Sabungan di masa hidupnya. 

Setelah mendapatkan ilham, Mangatar Tambunan menceritakannya, semua dapat terbentuk relief bangunan Tugu Dan Makam Raja Silahi Sabungan dan tertata rapi menggambarkan kisah-kisah perjalanan kehidupan Raja Silahi Sabungan. Ilham rangkaian relief peristiwa, selanjutnya menjadi acuan bagi Pomparan Raja Silahi Sabungan sampai saat sekarang. Dan untuk lebih mengetahui apa dan bagaimana sebenarnya kisah perjalanan  dan peristiwa yang dialami Raja Silahi Sabungan semasa hidupnya terlihat dengan jelas di relief bangunan Tugu/Makam Raja Silahi Sabungan.  Selain itu, Mangantar Tambunan mengenang sebuah kisah yang paling unik, apabila apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan perjalanan dan peristiwa yang dilalui Raja Silahi Sabungan semasa hidupnya, maka apa dan bagaimanapun usaha yang dilakukan untuk mengerjakan atau mengukir reliefnya, pekerjaan itu tidak akan pernah berbuah hasil, malah sebaliknya menjadi hancur berantakan.

Sejak Luhutan Bolon dan peresmian Tugu dan Makam Raja Silahi Sabungan pada tahun 1981, sebutan bagi perhelatan keturunan Raja Silahi Sabungan ini cukup dinamis. Dimulai dari Pesta Tugu, Pesta Budaya Luhutan Bolon, Partangiangan dan Pesta Luhutan Bolon, namun kesemuanya hanya merupakan sebagai judul atas ungkapan syukur dan kesatuan seluruh keturunan Raja Silahi Sabungan, mengadakan perhelatan yang didorong rasa syukur dan mengingat akan warisan leluhur dan memperkenalkan tradisi dan budaya Raja Silahi Sabungan kepada generasi muda.

Sebutan Ualu Turpuk kepada puak keturunan Raja Silahi Sabungan, tidak lain, merujuk kepada Poda Sagu-sagu Marlangan dan Tarombo dari Raja Silahi Sabungan. Dalam bahasa Toba, Ualu berarti delapan dan Turpuk berarti kelompok, grup atau puak. Menurut Tarombo Raja Silahi Sabungan, yang terabadikan di Tugu dan Makam Raja Silahi Sabungan di Silalahi Na Bolak, bahwa Raja Silahi Sabungan memiliki 2 Isteri dan 8 Delapan anak. Dalam Poda Sagu-sagu Marlangan dari Raja Silahi Sabungan disebutkan bahwa tongka (pantang_red) bagi keturunan Raja Silahi Sabungan menyebutkan bahwa mereka berasal dari dua ibu, tetapi mereka (keturunan_red) adalah satu, artinya anak Raja Silahi Sabungan memang ada delapan, namun mereka adalah satu. 

Maka dengan itu pula, secar personal/klan keturunan Raja Silahi Sabungan sangat tepat untuk tidak memamakai istilah "parsadaan" atau persatuan, karena keturunan Raja Silahi Sabungan yang teridiri dari delapan anak Raja Silahi Sabungan - keturunan dari delapan anak ini kemudian terbentuk delapan kelompok/turpuk- namun mereka adalah satu, dimanapun dan sampai kapanpun. Kira-kita seperti itu representasi Poda Sagu-sagu Marlangan yang diwariskan oleh Raja Silahi Sabungan kepada keturunannya, dahulu, sekarang dan masa yang akan datang. Sampai saat ini, keturunan Raja Silahi Sabungan telah tersebar diseluruh nusantara bahkan dunia. Istilah Parsadaan adalah tepat jika dalam konteks lembaga atau wadah perkumpulan (parsadaan punguan).

Dengan Pesta Budaya dan Luhutan Bolon setiap Tahun, warisan tradisi budaya dan kearifan Raja Silahi Sabungan dapat terus diperkenalkan kepada seluruh keturunan dari generasi ke generasi. Dalam tahun 2024 ini, adalah giliran turpuk Tambun Raja sebagai Panitia Pelaksana, atau disebut Bolahan Amak. Dengan semangat dan roh kebersamaan seluruh keturunan Raja Silahi Sabungan, kiranya perhelatan 2024 terlaksan dengan baik dan terus menanamkan nilai-nilai positif diantara semua keturunan Ualu Turpuk Pomparan Raja Silahi Sabungan. Horas Tondi Madingin, Pir Tondi Matogu.

Kampayekan melalaui Twibbon di ... https://twb.nz/prsut2024btr, https://twb.nz/pbplprsut2024, https://twb.nz/pprsut2024tambunraja, https://twb.nz/pprsuttambunraja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun