Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[serialPak Erte] Romlah ku Sayang, Talenan Melayang

25 Januari 2017   14:42 Diperbarui: 25 Januari 2017   20:35 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic. huffingtonpost.com

"Te...te...mana ada ngempanin ayam tengah malem begini. Pak Erte ngintipin aye, yah..." Tuduh Romlah lagi.

"Iyaaa...eh, kaga! Sumpah Neng. Kalo kaga percaya, tanyain nggih si Buluk yang barusan lewat ngeronda..." 

Hihihi....ternyata Pak Erte jago ngeles juga!

"Ngomong-ngomong, abang denger barusan, Neng Romlah tadi nangis, yah!" Pak Erte dapat kesempatan mengalihkan pembicaraan.

Mendengar perkataan Pak Erte, mata Janda semok tersebut mulai berkaca-kaca dan kembali teringat akan kesedihannya.

"Emang kenapa pake nangis segala, neng?" Kepo Pak Erte.

Romlah tidak langsung menjawab pertanyaan Pak Erte dan mulai melanjutkan episode yang tertunda. Hiks....

Isaknya kembali terdengar dan Romlah pun memilih menutup wajah dengan kedua tangannya. Bahu janda cantik tersebut sedikit terguncang karena isaknya. 

Menyaksikan hal tersebut, Pak Erte langsung berdiri mendekat dan memegang kedua bahu Romlah dengan kedua tangannya.

"Udahlah neng...kok pake acara nangis segala. Emang apa sih yang membuat dikau sampai meneteskan air mata?" Pak Erte mencoba untuk puitis. Hihihi...

"Aa...anu te..." Gantian Romlah yang gelagapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun