Mohon tunggu...
Harlem Ganda Tua Aritonang
Harlem Ganda Tua Aritonang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya sangat suka bermain futsal dan sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemandirian Bank Sentral, Antara Kebijakan Moneter dan Intervensi Pemerintah

14 Oktober 2024   02:06 Diperbarui: 14 Oktober 2024   04:54 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemandirian Bank Sentral: Antara Kebijakan Moneter dan Intervensi Pemerintah

Kebijakan Bank sentral memegang peran penting  menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan mata uang dan pengaturan sistem pembayaran, bank sentral memiliki beragam instrumen untuk memantau sistem keuangan. Salah satu faktor utama dalam menciptakan stabilitas ekonomi adalah independensi bank sentral.

 Bank sentral yang independen dapat menjalankan kebijakan moneter serta kebijakan lainnya tanpa intervensi pihak luar, termasuk pemerintah. Hal ini penting agar keputusan yang diambil berdasarkan analisis ekonomi yang objektif, bukan karena kepentingan politik jangka pendek.

Di Indonesia, Bank Indonesia memegang peran penting dalam mengatur dan mengawasi sistem keuangan. Kemandirian Bank Indonesia diatur melalui Undang-Undang Bank Indonesia, yang meliputi independensi kelembagaan, tujuan, serta alat yang digunakan.. 

Independensi ini memungkinkan Bank Indonesia merespons tantangan ekonomi dengan cepat dan tegas sesuai kebutuhan. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, yang melibatkan pengumpulan data melalui kajian literatur dan referensi.

 Meskipun bank sentral independen, bukan berarti mereka terlepas dari tanggung jawab. Bank sentral tetap harus menjelaskan dan mempertanggungjawabkan setiap keputusan kepada publik dan otoritas terkait. Transparansi dalam pengambilan keputusan dan pelaporan kinerja menjadi elemen penting dalam menjaga independensi bank sentral.

Independensi Bank Sentral

Independensi bank sentral merujuk pada kemampuan bank sentral untuk menjalankan tugasnya secara mandiri, tanpa campur tangan, arahan, atau intervensi dari pemerintah maupun pihak lain dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan moneter. 

Sebagai lembaga yang independen, Bank Indonesia memiliki kewajiban untuk membangun sistem kelembagaan yang kuat dan mandiri, terutama dalam pengelolaan devisa dan keuangan.

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi ini, Bank Indonesia harus tidak terpengaruh oleh intervensi dari pemerintah atau pihak lain, kecuali yang telah diatur oleh undang-undang.

Kemandirian Bank Indonesia diatur oleh Undang-Undang Perbankan Indonesia dan meliputi berbagai aspek, antara lain:

 Independensi Organisasi: Bank Indonesia merupakan lembaga independen secara kelembagaan yang menjalankan mandatnya tanpa campur tangan langsung atau tidak langsung dari pemerintah atau pihak lain. Meski demikian, Bank Indonesia tetap diwajibkan untuk bersikap transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya.

Independensi Wewenang: Kewenangan Bank Indonesia dibatasi oleh tugas dan fungsi yang diatur dalam undang-undang, dan institusi ini harus tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia. Bank Indonesia juga memiliki wewenang untuk membuat peraturan, termasuk dalam hal penegakan hukum domestik serta pemberian sanksi terkait pelanggaran yang terjadi.

Sebagai institusi yang mandiri, Bank Indonesia tidak terpengaruh oleh intervensi dari pemerintah atau pihak lain.. Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya, baik  langsung maupun tidak langsung. Namun, dalamBank Indonesia harus menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugasnya. 

Kemandirian ini terbatas pada tugas dan wewenangnya diatur dengan undang-undang dan berada pada  Bank Indonesia  menerbitkan peraturan dan menetapkan sanksi sesuai dengan hukum nasional yang berlaku.  Independensi tujuan akhir (independensi tujuan) Tujuan utama independensi Bank Indonesia adalah terkait dengan hubungan kelembagaan dengan pemerintah dalam merumuskan Kebijakan Moneter. 

Penargetan Inflasi sebagai tujuan utama Kebijakan Moneter bank Di Indonesia, pemerintah menetapkannya setelah berkoordinasi dengan Bank Indonesia. partisipasi bank Penentuan tujuan akhir kebijakan moneter Indonesia merupakan bagian dari perumusan tujuan  Diwajibkan oleh hukum. 

Oleh karena itu, independensi Bank Indonesia tinggi. Kebijakan moneter berada pada tingkat yang sangat tinggi. Bank Indonesia mengeluarkan rekomendasi mengenai penargetan inflasi Berdasarkan pertimbangan praktis dan disesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan keuangan negara.

Ruang Lingkup Kebijakan Bank Sentral

Dalam menjalankan fungsinya, bank sentral menetapkan kebijakan sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh undang-undang. Berikut adalah tiga jenis kebijakan yang dapat dijalankan oleh bank sentral

Kebijakan Moneter

Salah satu peran utama Bank Indonesia sebagai bank sentral adalah merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter. Bank Indonesia berwenang menetapkan target-target moneter dengan memperhatikan tujuan inflasi, serta melakukan pengendalian moneter yang mencakup operasi pasar terbuka dan berbagai langkah lainnya.

Kebijakan Pasar Uang

Bank Indonesia juga memiliki kewenangan untuk melakukan operasi di pasar uang, baik dalam rupiah maupun valuta asing. Selain itu, Bank Indonesia menetapkan tingkat diskonto, menentukan cadangan minimum, dan mengatur kebijakan kredit serta pembiayaan. 

Kebijakan moneter bertujuan untuk mengontrol jumlah uang yang beredar dan/atau suku bunga agar tujuan ekonomi yang diharapkan dapat tercapai.

Fokus utamanya adalah menjaga stabilitas ekonomi makro, termasuk menjaga inflasi tetap rendah dan memastikan tingkat lapangan kerja yang tinggi.

 Stabilitas inflasi memberikan kepastian bagi pelaku usaha, melindungi daya beli masyarakat, dan meningkatkan daya saing di tingkat regional seperti ASEAN. 

Dengan menjaga inflasi tetap rendah dan stabil, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai melalui pengelolaan ekonomi makro yang efisien.. Namun, penerapan kebijakan moneter dapat berbeda di setiap negara, tergantung pada tujuan dan mekanisme yang dipilih oleh negara tersebut.

Kebijakan Makroprudensial

Sebagai otoritas dalam sistem keuangan, bank sentral menerapkan pendekatan makroprudensial dan mikroprudensial. Namun, pada pembahasan ini hanya akan dibahas pendekatan makroprudensial. 

Kebijakan makroprudensial bertujuan untuk mencegah dan mengatasi krisis dengan merumuskan kebijakan yang bertujuan untuk menghindari risiko sistemik. Bank Indonesia menjaga stabilitas sistem keuangan menggunakan instrumen-instrumen makroprudensial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun