Pemikiran dari Abdur Rauf as- SingkiliDalam pemikiran tasawuf versi abdur rauf adalah tarekat Syattariah.yang mana tarekat syattiriyah ini menjadi penengah antara aliran wahdatul wujud dan syujuduyah. Dikisahkan pada saat Abdu Rauf ke tanah arab pada waktu itu aceh sedang mengalami perdebatan antara doktrin wujudiyyah yang disebarkan oleh Hamza Fansuri dan Syamsudinn al Sumaterani dengan al-Raniri.
Baca juga: Mengenal Sosok Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidi
Dalam perdebatan ini mengakibatkan terjadinya penganiayaan terhadap pengikut doktrin wujudiyyah dan pembakarangan karya karya hamza dan syamsuddin. Melihat permasalahan seperti itu Abdul Rauf mengembangkan pemahaman sufi yang tidak memihak kepada siapa pun.maksdunya di dalam tulisannya bahwa ia tidak sependapat dengan ajaran wujudiyyah tulisannya menunjukkan kemandirian. dalam menanggapi pertentangan wahdatul wujud oleh hamza fansuru beliau bersifat moderat dan tidak mudah mengkafirkan pengikut hamza fansuri.
Dalam pemikirannya di bidang tasawuf Abdur rauf ajaranya mirip dengan syamsuddin al sumatrani dan nuruddin raniri yang mana menganut paham satu satunya wujud hakiki yakni Allah,sedangkan ciptaa-Nya merupakan bayangan dari yang hakiki.Â
dalam metode nya abdur rauf mengajarkan zikir ,zikir merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.dengan melupakan segala sesuatu tentang duniawi dan senantiasa mengingat Allah .tujuan dari zikir dalam pandangan abdur rauf adalah mencapai tujuan yang fana yang mana tiada wujud selain Allah.[1]
Ajaran tasawuf dari abdur rauf as singkili berkenaan dengan martabat perwujudan.yang pertama martabat ahadiyyah atau la ta'ayyun dalam masalah ini alam pada waktu itu masih merupakan ghoib yang berada di dalam ilmu tuhan.
Yang ke dua yaitu martabat wahdah atay ta'ayyun awwal ,merupakan terciptanya sebuah alam.yang ke tiga yaitu martabat wahdiyyah atau ta'ayyun tsani menurut beliau tingkat ke tiga alam sudah memiliki sifat sendiri tetapi Tuhan adalah cerminan bagi insan kamil dan sebaliknya.Â
Dalam tarekat syatariyah yang dikembangkan oleh abdur Rauf masalah pokoknya terdapat 3 pembagian[2]: Yang pertama yaitu ketuhanan dan hubungan dengan alam.paham ini seolah sama dengan paham wahdat al wujud, dalam hal ini berbeda pendapat dengan mengungkapkan wujud yang hakiki hanya Allah, sedangkan alam ciptaan-Nya bayangan dari.wujud yang hakiki.Yang ke dua Insan Kamil atau manusia idea dalam hal ini Insan kamil mengacu kepada hubungan hakikat manusia dan dengan penciptanya.
Manusia adalah penampakan cinta Tuhan, yang sebenarnya manusia memiliki hakikat yang tak mungkin disifatkan sama seperti sang pencipta. Hubungan antara wujud Tuhan dengan insan kamil seperti cermindengan bayangannya.yang mana jika kita bercermin maka pantulannya adalah perwujudan kita.Pembahasan tentang Insan KamiI ini meliputi tiga masalah pokok:
Pertama; Masalah Hati. yang Kedua Kejadian manusia yang dikenal dengan a'yan kharijiyyah dan a'yan tsabitah.yang Ketiga; Akhlak, Takhalli, tahalli dan TajalliYang ketiga, jalan kepada Tuhan atau tarekat. Dalam hal ini Tarekat Syaththariyah menekankan pada syari'at dan tasawuf.yang memadukan antara tauhid dan zikir. Tauhid itu memiliki empat martabat, yaitu tauhid uluhiyah, tauhid sifat, tauhid zat dan tauhid af'al. dari himpunan martabat maka terbentuklah satu kalimat yaitu1a ilaha ilIa Allah.
 Karya Karya Abdur Rauf as Singkili