Mohon tunggu...
Galuh ApriliaPutri
Galuh ApriliaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semua. Sedikit informasi tentang saya. Saya adalah seorang mahasiswa, hobi saya membaca dan menonton film. Favorit saya adalah kucing dan matcha.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Asuh Memanjakan Single Mom Terhadap Psikologis dan Religiusitas Anak

18 Juni 2023   10:10 Diperbarui: 18 Juni 2023   10:15 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Saran Pola Asuh yang tepat untuk diterapkan oleh para orang tua adalah pengasuhan Otoritatif (Authoritative Parenting) adalah pola asuh yang membuat orang tua serta anak merasa hidup dengan baik dan damai. Bisa dibilang pola asuh ini seperti tipe demokratis, dimana anak-anak dan orang tua saling terbuka satu sama lain. Anak-anak pada pola asuh jenis ini cenderung memiliki prestasi yang baik, memiliki rasa percaya diri, dan mampu mengatasi stress dengan baik. Dan orang tua juga mendapat pengaruh positif dalam pengasuhan jenis ini, seperti saling menghargai antara anak dan orang tua, komunikasi yang baik, anak tetap dalam kendali orang tua, dan anak merasa bahwa dia diperhatikan dan disayang.

2. Saran untuk single mom agar terhindar dari stress akibat peran ganda yang harus dilakukan adalah mengadakan sesekali kegiatan rekreasi pada akhir bulan dengan memanfaatkan me time setelah stressnya bekerja dan mengurus anak. Bisa juga pergi bertamasya dengan mengajak anak-anak agar mereka tidak jenuh berada dirumah sendirian saat single mom pergi bekerja. Dengan begitu, anak-anak akan merasa bahwa dirinya diperhatikan, disayangi, dan dianggap keberadaannya.

Meski anak tersebut sudah dimanjakan dengan semua materi kebutuhan hidupnya, tetapi yang paling utama bagi anak adalah family time dengan ibunya. Apalagi pada anak-anak yang masih kecil sudah ditinggal sendirian dirumah, pastinya dia membutuhkan sosok ibu jauh lebih besar dibandingkan kehadiran seorang ayah. Atau jika tidak ingin anak merasa kesepian bisa juga menyewa pengasuh anak terpercaya. Dan jangan terlalu menganggap omongan masyarakat tentang bagaimana keburukan seorang single mom. Tetap fokus pada anak dan kehidupan selanjutnya yang akan menjadi lebih baik.

3. Saran untuk masyarakat terkait stereotip terhadap single mom adalah jangan terlalu menyudutkan peran single mom dan membuat anggapan bahwa anak-anak yang diasuh oleh ibu tunggal adalah anak-anak penyebab masalah, membawa sial, dan menganggap anak yang gagal karena orang tuanya juga gagal dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga.

Seharusnya dibandingkan membuat stigma atau stereotip tidak jelas mengenai kegagalan pengasuhan yang dilakukan oleh seorang ibu tunggal, masyarakat harusnya merangkul anak-anak tersebut dan ibu tunggal dengan membawa perasaan cinta damai kehidupan. Menjadi teman curhat atau bahkan bisa memberikan arahan-arahan yang baik pada anak dan ibu tunggal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Annishaliha, Wara Olty Nazmah, ‘Stres Dan Psychological Well-Being Wanita Single’, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang, 2018

Hadi, Warsito, ‘Peran Ibu Single Parent Dalam Membentuk Kepribadian Anak; Kasus Dan Solusi’, EL-BANAT: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 9.2 (2019), 301–20

HASIBUAN, NUR AYSAH, ‘Peran Orang Tua Tunggal (Single Parent) Dalam Pembinaan Karakter Anak Di Desa Sipaho Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta)’, 2019, 1–114

Kurniasari, Vani, Sari Narulita, and Firdaus Wajdi, ‘POLA ASUH ORANGTUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUSITAS ANAK (STUDI KASUS KELUARGA MUSLIM)’, Mozaic Islam Nusantara, 8.1 (2022), 1–24

Malik, Dina, ‘Pola Asuh Orang Tua Single Parent Dalam Mengatasi Gangguan Emosi Anak Di Kelurahan Tengah Jakarta Timur’, July, 2019, 1–23

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun