Mohon tunggu...
Galina Gaea
Galina Gaea Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertemanan yang Terjebak dalam Cinta Segi Empat: Analisis Kritik Sastra Objektif Novel "MeloDylan"

20 November 2022   19:29 Diperbarui: 21 November 2022   08:07 5586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan kecil antara Melody dan Dylan tidak disambut baik oleh para penggemar Dylan karena mereka merasa iri akan hal itu. Khususnya karena Dylan tidak pernah berinteraksi dengan perempuan lain selain dengan sahabatnya, Bella. Bella adalah sahabatnya sejak kecil, mereka selalu bersama dan selalu ada untuk satu sama lain. Bella mengidap penyakit berat, sehingga membuat Dylan protektif dengan Bella. Dylan menyukai Bella, tetapi Bella menyukai Fathur. Fathur sebenarnya sahabat Dylan juga, meskipun pada akhirnya mereka berselisih. Dylan tidak suka bahwa Fathur orang yang disukai Bella. Fathur awalnya memang menyukai Bella, bukannya memiliki suatu hubungan dengan Bella, ia malah tidak mengambil kesempatan tersebut karena tidak mau menyakiti perasaan Dylan. Maka, kisah percintaan keempat tokoh tersebut tidak berjalan lancar karena terjebak dalam percintaan rumit ini. Seiring berjalannya waktu, untuk kedua kalinya Dylan dan Fathur menyukai orang yang sama, kali ini mereka menyukai Melody. Melody awalnya tidak tertarik dalam memulai suatu kisah percintaan karena traumanya di masa lalu dengan mantannya. Namun, karena sikap Dylan yang membuatnya terbawa perasaan, ia menjadi menyukai Dylan. 

Hubungan Dylan dan Melody berlangsung selama beberapa bulan, tetapi Dylan terlalu perhatian pada kesehatan Bella. Tidak heran jika pada saat Melody butuh teman untuk bercerita keluh kesah ia memilih Fathur karena Fathur adalah orang yang bisa diandalkan. Kesalahpahaman itulah yang membuat mereka bertengkar hebat dan putus. Mereka berdua putus walau masih ada rasa yang tersimpan pada satu sama lain. 

Keduanya masih saling merindu hingga tibalah waktunya Dylan harus berkuliah di luar negeri. Mereka akhirnya bertemu lagi sebagai "pertemuan perpisahan" sebelum Dylan berangkat ke luar negeri. Melody mengatakan bahwa dirinya masih belum bisa melupakan Dylan, begitupun Dylan. Dylan percaya jika nanti mereka bertemu lagi, dan perasaan mereka masih tetap sama, ia akan menganggap itu takdir. Melody juga berterima kasih pada Dylan atas kenangan yang tak terlupakan ini. Bagaimanapun Dylan sudah membuatnya bahagia, meskipun hanya sesaat. 

III. PENILAIAN "MELODYLAN"

A) Jenis Novel dan Tema

Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel yang berjudul "MeloDylan" merupakan salah satu contoh dari novel genre romantis. Novel dengan tema berisikan rumitnya kisah percintaan di masa SMA. Sebab di dalam novel ini diceritakan bagaimana empat tokoh terjebak di dalam cinta segi empat. Maka tidak heran bila isi novel yang didominasi empat tokoh ini mampu menghanyutkan rasa cinta dalam kisah percintaan mereka.

B) Tokoh

Berikut akan saya paparkan mengenai tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel "MeloDylan"

1) Melody

Bentuk fisik tokoh Melody adalah cantik, manis dan pendek. Menurut fungsinya, tokoh Melody masuk ke dalam tokoh protagonis. Melody adalah tokoh yang polos, lemot, lugu, dan berpendirian teguh. Jika dilihat dari proses pengembangan watak, tokoh Melody termasuk dalam tokoh statis. Hal ini dapat terlihat di awal perkenalan tokoh sampai pada akhir cerita, Melody tetap menjadi tokoh yang polos, lemot, lugu, dan berpendirian teguh. Sisi polos, lemot, dan lugu ini dapat terlihat dalam beberapa situasi. Salah satunya saat dirinya bingung akan maksud dari perkataan Dylan pada halaman 187. "Kita jalannya pelan-pelan aja ya". Melody tidak dapat berpikir bahwa maksud dari pernyataan itu adalah Dylan ingin hubungannya dengan Melody pelan-pelan saja tidak usah terburu-buru. Melody juga berpendirian teguh, ia berkata bahwa Dylan cemen. Dylan yang mendengarnya pun marah, tetapi Melody tidak takut dan tetap berpendirian teguh bahwa apa yang dikatakannya memang benar adanya hingga ia melawan Dylan. Dylan pun terdiam mendengarnya dan tidak berani untuk menanggapi.

2) Dylan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun