Mohon tunggu...
kusnun daroini
kusnun daroini Mohon Tunggu... Petani - Pemerhati sosial politik dan kebudayaan dan sosial wolker

Pemerhati / penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menakar "Satu Nyawa TKI" Sama dengan "Kedaulatan RI"

22 Maret 2018   20:47 Diperbarui: 23 Maret 2018   08:42 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga Merevitalisasi departemen  ketenagakerjaan bukan hanya sebuah institusi "penyuluhan dan penyalur ekspor buruh murah" namun harus dirombak menjadi lembaga yang lebih professional mendidik sekaligus solusi berkesinambungan dari potensi sumberdaya manusia sehingga tidak terjadi pengangguran produktif  yang merajalela. Mengingat Indonensia akan Boomming manusia usia produktif pada tahun 2030 atau yang lebih kita kenal dengan "Bonus Demografi".

Akhirnya kembali pada sebuah kesimpulan bahwa tidak ada sebuah perjuangan dan pengurbanan  akan berakhir dengan sia-sia karena Pejuang-pejuang TKI  sudah berguguran demi mempertahankan  sebuah prinsip yang lebih agung dan mulia. Agenda berikutnya adalah menunggu kepastian dan keberanian Pemerintah untuk mengambil sikap tegas dan jelas mensikapi tragedi tersebut. Karena satu nyawa TKI sama dengan harga diri kedaulatan RI.  

Magelang, 22 Maret 2018

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun