Mohon tunggu...
kusnun daroini
kusnun daroini Mohon Tunggu... Petani - Pemerhati sosial politik dan kebudayaan dan sosial wolker

Pemerhati / penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Money

BRI Berpotensi Menjadi Agen "Revolusi" Ekonomi Kerakyatan

1 Januari 2018   10:11 Diperbarui: 1 Januari 2018   11:31 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
impian petani dibawah lindungan merah putih

Revolusi tekhnologi informasi telah memberikan kekuatan yang sangat besar dalam merubah cara pandang masyarakat. Diantara yang paling cepat melakukan adaptasi adalah disektor  didunia usaha dan perekonomian.Karena terbukannya sistem kumunikasi yang kemudian diiringi oleh demokrasi ditingkat ekonomi politik adalah konskwensi dari tiga hal diantaranya adalah internasionalisasi komoditi, transnasionalisasi modal,globalisasi informasi. Ketiga faktor inilah yang kemudian merombak total sistem cara berfikir orang perorang yang kemudian menggiring  sistem politik sebuah negara pada bentuk demokrasi ekonomi.

Sangat tepat ketika BRI kemudian merombak segala jasa pelayanan terhadap nasabah dan konsumen dengan sistem digitalisasi.  Dalam hal ini BRI telah mengembangkan layanan e-banking yang dapat diakses masyarakat melalui internet, telepon, , maupun melalui layanan e-channel lainnya serta KiosK.

Sehingga memungkinkan setiap orang kususnya yang berada dalam segmen menengah kebawah untuk "mengorganisaikan" dirinya dengan menagemen berbasiskan tekhnologi informasi komunikasi tersebut. Kekuatan berjejaring cyberini jika ditata rapi akan mampu djadikan "anti tesa" dengan korporasi kekuataan modal asing.

Fenomena ini seharusnya dijadikan "momentum" yang tepat bagi BRI untuk merombak visinya yang selaras dengan kemauan rakyat dan kecenderungan global.

Berangkat dari kecenderungan diatas maka sistem Aglomerasiadalah sebuh keniscayaan adanya. Yaitu sebuah sistem usaha yang berasal dari, oleh dan untuk rakyat. Pada pemahaman ini seluruh rakyat adalah Pengusaha. Konsep Aglomerasi  pada prakteknya adalah bentuk organisasi yang digerakkan oleh jaringan koperasi rakyat yang terkelola dalam satu payung korporate. Mekanismenya posisi rakyat sebagai konsumen dan nasabah juga berperan sebagai  pengguna sekaligus pemilik dari sistem ini. Karena setiap orang yang terintegrasi didalamnya adalah pemegang saham. 

Dengan demikian rakyat secara langsung mendapatkan keuntungan dari setiap transaksi apapun yang dilakukan dalam sistem ini. Sehingga tidak lagi menempatkan rakyat sebagai penonton tapi sebaliknya akan memposisikan rakyat sebgai pemain yang berdaulat penuh.

Dengan menerapkan paradigma ekonomi jaringan atau  Aglomerasi ini BRI akan berperan sebagai Fasilitator sekaligus inisiator dari sekian program pengembangan ekonomi yang berbasiskan jaringan ekonomi rakyat secara keseluruhan.

Dalam proses pembentukannya sistem Aglomerasi ini  BRI berperan sebagai "penyambung" sekaligus "lem perekat" yang mengintegrasikan ketiga faktor komponen utama yaitu  Jaringan produksi ekonomi  rakyat, Jaringan saham dan investasi rakyat dan sekaligus rakyat diposisikan sebagai pemilik dan pengguna ataupun konsumen. Berarti dlam hal ini Kementrian perdagangan dan koperasi harus disinergikan menciptakan pasar Alternatif dalam satu rangkaian jaringan tersebut.

Selamat berdiskusi dan selamat ulang tahun BRI yang ke 122, Semoga senantiasa "melayani setulus hati" menyatu bersama  rakyat.

Magelang, 1 januari 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun