Mohon tunggu...
Galih Satrio Nugroho
Galih Satrio Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Personal Blog.

Vivere Pericoloso.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Pegawai PLN dari Tengah Hutan Papua

2 Oktober 2016   18:59 Diperbarui: 4 Oktober 2016   08:22 8110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gimana ya rasanya?

Kalau saya mah nggak usah ngebayangin. It’s happening! Hahaha. Loh kok saya bahagia sih.

Jadi, karena berada di tengah hutan, sinyal telepon tidak terjangkau di daerah ini. No-Signal-Life. Di tengah hutan, tanpa sinyal. Wih, gimana tuh rasanya ya? Coba tanya saya. Tanya sekarang, dong.

Kira-kira bisa nggak ya saya melanjutkan hidup tanpa sinyal?

Jawabnya: bisa. Alhamdulillah, pegawai PLN memang masa pendidikan dan latihannya ditempa harus siap berada dalam kondisi apapun, serta melaksanakan tugas yang telah diamanahkan, sehingga apapun rintangannya, harus diterjang. Beserta kesulitan ada dua kemudahan, saat kehilangan sinyal, alhamdulillah di kantor ada VSAT (Very Small Aperture Terminal) atau jaringan internet menggunakan sinyal satelit. Intinya seperti itu. Dan kecepatan aksesnyaaaaaaaaa… 50 Kb/s sudah membuat saya tersenyum bahagia.

Kenapa bahagia?

Sebab kami pegawai PLN yang berada di tengah hutan tanpa sinyal, masih bisa menghubungi keluarga meskipun untuk mendapatkan sinyal internet harus berada di kantor, karena mess pegawai yang berjarak 300 meter dari kantor tidak mendapat akses VSAT. Kami belajar mensyukuri segala yang ada. Jadi, berbahagialah teman-teman yang dengan mudah mendapatkan akses internet dimanapun kalian berada. Sebab jika pegawai PLN yang kondisinya semacam ini ketika bertugas di lapangan (tiang listrik yang berada di tengah hutan) tidak dapat menghubungi keluarganya, sebaliknya keluarganya pun tidak tersambungkan jika menghubungi mereka; atas kondisi seperti ini, kami hanya bisa berdoa agar keluarga yang nun jauh di sana selalu baik-baik saja.

Tapi ada secuil keajaiban, ada hot-spot lain di sini.

Hot-spot
Hot-spot
Yep ini adalah the another hot-spot. Tempat strategis yang titik korrdinatnya sampai sekarang belum sempat tercatatat. Haha. Di tempat ini, handphone bisa mendapat satu baris sinyal Telkomsel, sehingga bisa menelpon siapapun yang kita inginkan. Asalkan, harus menggunakan earphone, atau bisa juga sih kalau nggak pakai earphone tapi nanti telponnya sambil nunduk-nunduk macam orang gila. Hahaha. Kenapa namanya hot-spot? Karena ini spot yang hot. Titik yang panas. Kalau nggak duluan datang, bisa-bisa tempatnya direbut orang lain dan bikin emosi hati jadi panas. Begitu.

Daily Life dan Pekerjaan

Teman-teman pegawai PLN di sini hanya berjumlah 31 orang, 3 S1, 2 D3, dan 26 lulusan SMA/K. Kami bahu membahu untuk menjaga agar listrik di rumah-rumah pelanggan tetap menyala, meski di dalam hutan, tidak mengurangi profesionalitas kami untuk bekerja. Apalagi mengenai safety. Hal ini disebabkan jarak menuju Puskesmas terdekat adalah 30 menit, dan menuju Rumah Sakit di Kota Jayapura bisa memakan waktu 3 jam perjalanan. Tentu akan sangat mengkhawatirkan jika ada kecelakaan kerja saat melakukan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun